Tottenham mendominasi penguasaan bola dengan 63% dan melepaskan 14 tembakan sepanjang laga. Namun masalah terbesar mereka adalah efektivitas: hanya dua tembakan yang mengarah tepat ke gawang.
BACA JUGA:Van Gastel Tanggapi Rumor Gio ke Timnas
BACA JUGA:Roma Hentikan Tren Kemenangan Midtjylland
Di sisi lain, Fulham justru lebih efisien, mencatatkan tiga tembakan on target dari enam percobaan, dua di antaranya berbuah gol.
Tekanan Spurs terus meningkat di 20 menit terakhir. Peluang demi peluang hadir, termasuk upaya melalui bola mati dan serangan sayap. Tetapi pertahanan Fulham tampil sangat solid.
Duet bek tengah mereka tampil disiplin, dan kiper Bernd Leno beberapa kali melakukan penyelamatan krusial untuk menjaga keunggulan.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-2 tak berubah. Fulham pulang dengan tiga poin berharga sekaligus menjauh dari zona degradasi dan naik ke posisi 15 klasemen dengan 17 poin.
BACA JUGA:Portugal Pecah Telur di Piala Dunia U-17
BACA JUGA:Hasil Liga Europa 2025/2026:AS Roma Jinakkan Midtjylland 2-1
Sebaliknya, kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Tottenham. Dalam tiga pertandingan terakhir liga, mereka kalah dari Arsenal 1-4, dikalahkan Fulham, dan sebelumnya hanya bermain imbang 2-2 melawan Manchester United. Kekalahan dari PSG di Liga Champions membuat tren negatif Spurs semakin panjang.
Dengan hasil malam ini, Tottenham turun ke posisi 10 klasemen dengan 18 poin dari 13 pertandingan. Krisis konsistensi, terutama di lini pertahanan, menjadi pekerjaan besar bagi manajer mereka jika ingin kembali bersaing di papan atas.