Untuk membentuk rasa manis yang khas, digunakan kombinasi 250 gram gula merah dan 150 gram gula pasir.
Aroma wangi diperoleh dari tiga lembar daun pandan.
Sementara kebutuhan cairannya mencapai sekitar 2,5 liter air yang dicampur sedikit garam. Semua bahan ini sangat mudah ditemui di pasar tradisional.
Selain buburnya, komponen penting lainnya adalah kuah santan yang gurih.
Dengan 800 ml santan, dua lembar daun pandan, dan satu sendok makan garam, kuah santan dibuat sederhana namun menjadi kunci kelezatan hidangan ini.
Banyak orang lebih suka menggunakan santan fresh dari parutan kelapa karena rasanya lebih creamy dan aromanya lebih kuat, meski penggunaan santan instan tentu boleh saja sebagai opsi praktis.
Proses awal pembuatan bubur adalah mencuci beras ketan hitam hingga benar-benar bersih, lalu merendamnya minimal lima hingga enam jam.
Namun, untuk hasil terbaik, perendaman semalaman sangat dianjurkan.
Banyak koki rumahan membagikan tips bahwa perendaman adalah faktor utama agar ketan cepat empuk saat dimasak.
Menariknya, sebagian air rendaman tersebut tidak dibuang sepenuhnya, melainkan digunakan kembali sebanyak satu liter.
Teknik ini sering dipakai karena air rendaman ketan mengandung warna dan aroma natural yang dapat memperkaya hasil akhir bubur.
Setelah itu, air rendaman dicampur dengan satu setengah liter air bersih, lalu direbus bersama beras ketan. Setelah mendidih, bubur direbus selama lima menit.
Inilah yang membuat resep ini digemari: setelah lima menit, api dimatikan dan panci ditutup rapat selama 30 menit.
Cara ini membuat ketan menyerap air dengan baik tanpa harus terus direbus.
Hemat gas, tapi hasilnya empuk sempurna.
Setelah didiamkan, barulah gula merah, gula pasir, garam, serta daun pandan dimasukkan ke dalam panci.