“Sering sekali ada truk melaju kencang, apalagi subuh atau pagi-pagi. Kadang pengemudi motor tidak berani ambil jalur kanan karena bahaya,” ungkap Jumadi (45), warga lainnya.
Ia berharap pemerintah segera memperbaiki kondisi jalan dan menambah rambu lalu lintas serta lampu penerangan di kawasan tersebut.
“Kalau malam gelap sekali, dan kendaraan berat banyak lewat. Sudah banyak korban di titik ini,” katanya.
Setelah menjalani pemeriksaan di Puskesmas Sembawa, jenazah Riski Ananda Adrul kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Mainan untuk dimakamkan.
Suasana duka menyelimuti keluarga dan rekan kerja korban.
Riski dikenal sebagai pribadi yang sopan dan rajin. Ia bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan perkebunan di kawasan Banyuasin.
Rencananya, ia akan berangkat dinas pagi hari itu, sebelum nahas menimpanya di perjalanan.
“Anaknya baik sekali, tidak neko-neko. Tadi pagi sempat pamit kerja, tidak menyangka bakal kejadian seperti ini,” ucap Sulastri (51), ibu korban, sambil menangis di rumah duka.
Pihak keluarga berharap pelaku segera ditemukan dan mendapat hukuman setimpal.
“Kami mohon keadilan. Jangan dibiarkan begitu saja. Anak kami meninggal karena kelalaian orang lain,” tambahnya dengan lirih.
Data dari Satlantas Polres Banyuasin mencatat, sepanjang tahun 2025 hingga Oktober, sudah terjadi lebih dari 180 kasus kecelakaan lalu lintas, dengan 47 korban meninggal dunia.
Sebagian besar insiden terjadi di jalur lintas utama Palembang–Betung dan Betung–Sekayu, yang menjadi arteri penghubung antara Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung.
“Mayoritas penyebab kecelakaan adalah faktor human error, seperti kurang hati-hati saat mendahului, kecepatan tinggi, dan mengantuk,” jelas AKP Suwandi.
Ia kembali mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat berkendara, terutama di jalur lintas yang padat kendaraan besar.
“Utamakan keselamatan, jangan memaksakan mendahului di jalur sempit. Gunakan helm dan lampu utama, apalagi saat pagi buta,” pesannya.
Untuk mempercepat pengungkapan kasus, polisi juga meminta bantuan masyarakat yang mungkin melihat atau merekam kejadian di sekitar waktu tersebut.