Kepala Daerah Jangan Pamer Kekayaan di Tengah Kesulitan Ekonomi

Selasa 23 Sep 2025 - 15:43 WIB
Reporter : Popa Delta
Editor : Dahlia

Menurutnya, banyak kasus yang menunjukkan kepala daerah justru memperkeruh keadaan, mulai dari pencopotan Kepala SMPN 1 Prabumulih oleh Wali Kota Arlan hingga kebijakan Bupati Pati Sadewo, yang menaikkan tarif PBB-P2 hingga 250 persen.

“Hal ini memperlihatkan arogansi dan komunikasi kepala daerah yang buruk, sehingga memantik protes warga. Arahan Mendagri untuk tidak pamer kekayaan juga penting agar kepala daerah lebih peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat,” kata Yoga.

Yoga menambahkan, perilaku arogan biasanya banyak muncul dari kepala daerah baru.

Mereka cenderung ingin menunjukkan otoritas dengan cara-cara yang menyerupai orang kaya baru yang gemar pamer.

“Fenomena ini masalah kultur pejabat kita yang sejak dulu belum hilang. Arahan Mendagri bisa menjadi rem agar kepala daerah tidak terjebak dalam pola yang sama,” ujarnya.

Selain larangan pamer kekayaan, Mendagri juga memberikan 11 arahan yang harus diperhatikan kepala daerah, di antaranya:

1. Rutin menggelar rapat koordinasi.

2. Aktif berdialog dengan tokoh dan unsur masyarakat yang berpengaruh.

3. Mengadakan doa bersama lintas masyarakat.

4. Menggencarkan program pro-rakyat.

5. Menunda kegiatan seremonial yang terkesan pemborosan.

6. Menunda perjalanan ke luar negeri.

7. Tetap berada di daerah saat situasi rawan untuk mengendalikan keadaan bersama forkopimda.

8. Mempercepat rekonstruksi dan perbaikan fasilitas rusak.

9. Menggunakan bahasa santun.

10. Mengaktifkan kembali siskamling.

Kategori :