KORANPALPOS.COM - Sungguh ironis kondisi Kabupaten Muara Enim yang dijuluki sebagai kabupaten lumbung energi, justru mengalami krisis BBM.
Dalam sepekan terakhir, masyarakat terutama pemilik kendaraan harus antre berjam-jam karena kesulitan mencari Bahan Bakar Minyak (BBM), baik di SPBU maupun Pertashop wilayah Kabupaten Muara Enim.
Pantauanbdu lapangan, Rabu 17 Sepember 2025 fenomena kesulitan mencari seluruh jenis BBM di Kabupaten Muara Enim, khususnya di wilayah Kota Muara Enim dan Kota Tanjung Enim dan sekitarnya masih dirasakan masyarakat akhir-akhir ini.
BACA JUGA:Bupati Muba H.M. Toha Tohet Dorong Percepatan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Kebun Sawit Rakyat
BACA JUGA:Polsek Babat Toman Himbau Hentikan Aktivitas Refinery Ilegal di Desa Sereka
Bahkan, masyarakat harus antri berjam-jam hingga menyebabkan antrian kendaraan mengular dan mengganggu pengguna jalan lainnya.
Kelangkaan tersebut mulai dirasakan dalam beberapa hari terakhir dan puncaknya hari ini sampai membuat kemacetan jalan lintas Sumatera, di depan SPBU Gerigis Tanjung Enim.
"Kami heran ini salahnya dimana. Katanya Muara Enim lumbung energi, namun kenyataannya krisis energi," ujar Erson (45), salah seorang tukang ojek di Tanjung Enim.
BACA JUGA:Wabup Ogan Ilir Ardani Angkat Bicara Soal Viral Proposal Seragam DPRD
BACA JUGA:Ketua DPRD Ogan Ilir Minta Maaf atas Proposal Kontroversial Milik Komisi III, Akui Khilaf
Menurut Erson, ia merasakan kesulitan mencari BBM ini sudah beberapa hari terakhir.
Bahkan, dirinya sudah sempat berkeliling ke Muara Enim tetapi sama juga mengantre sehingga terpaksa membeli di Pertamini meski harganya mahal hingga Rp25.000 per liter.
"Seluruh SPBU antre berjam-jam, bahkan Pertashop dan Pertamini habis dan tutup. Saya sore ini tidak lagi narik karena tidak ada minyak. Mudah-mudahan besok sudah kembali normal," bebernya.
BACA JUGA:Dukung Gerakan Ayah Hebat, Palembang Pos Gelar Lomba Mewarnai Bersama Ayah
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Rutan Baturaja Panen Ikan Lele