Selama ketidakpastian global belum mereda, emas akan tetap dicari investor.
Bahkan, beberapa analis memperkirakan harga emas internasional bisa menembus level USD 2.600 per troy ounce, yang akan berimbas pada harga emas domestik mendekati Rp2,1 juta–Rp2,2 juta per gram.
Namun, ada pula potensi koreksi jika The Fed mengambil langkah agresif dengan menaikkan suku bunga kembali.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak berspekulasi jangka pendek dan menjadikan emas sebagai instrumen lindung nilai.
Di Indonesia, emas batangan Antam masih menjadi pilihan utama dibandingkan produk emas lain.
Kenaikan harga emas Antam pada Kamis, 11 September 2025, hingga mencapai Rp2,095 juta per gram menjadi catatan penting bagi investor dan masyarakat.
Lonjakan ini dipicu kombinasi faktor global dan domestik, mulai dari kebijakan The Fed, pelemahan rupiah, hingga meningkatnya permintaan emas di pasar internasional.
Bagi sebagian orang, harga emas yang tinggi bisa menjadi hambatan untuk membeli.
Namun, bagi pemilik emas, ini adalah kesempatan untuk menikmati kenaikan nilai aset.
Ke depan, emas masih akan memainkan peran penting sebagai instrumen investasi aman.
Masyarakat hanya perlu lebih bijak dalam menentukan waktu pembelian maupun penjualan, agar bisa memaksimalkan keuntungan sekaligus menjaga stabilitas keuangan.