Proses pembuatan puding ini relatif mudah, sehingga bisa dipraktikkan di rumah.
Bahan utama yang digunakan antara lain bubuk agar-agar, gula merah, kopi instan atau kopi tubruk, santan, serta sedikit gula pasir sebagai penguat rasa.
Lapisan gula merah dibuat terlebih dahulu dengan cara merebus gula merah hingga larut bersama santan dan agar-agar.
Setelah mendidih, adonan dituangkan ke cetakan dan dibiarkan setengah mengeras.
Lapisan kopi kemudian disiapkan dengan mencampurkan kopi instan atau hasil seduhan kopi tubruk, agar-agar, dan gula pasir.
Campuran ini dituangkan perlahan di atas lapisan gula merah agar terbentuk gradasi warna yang cantik.
Setelah kedua lapisan selesai, puding didinginkan di kulkas selama beberapa jam hingga benar-benar set.
Hasilnya, puding lapis kopi gula merah tidak hanya enak disantap, tetapi juga memiliki tampilan yang menarik sehingga cocok dijadikan suguhan saat acara keluarga maupun jamuan tamu.
Puding lapis kopi gula merah kini semakin sering dijumpai di kafe, toko kue, hingga lapak-lapak UMKM kuliner.
Hidangan ini menjadi salah satu inovasi kuliner lokal yang berhasil memikat hati konsumen, terutama generasi muda.
Menurut data dari sejumlah pelaku usaha kuliner, permintaan terhadap dessert berbahan dasar kopi meningkat cukup signifikan dalam dua tahun terakhir.
Hal ini seiring dengan semakin maraknya budaya ngopi di kalangan masyarakat urban.
“Anak muda sekarang tidak hanya mencari kopi dalam bentuk minuman, tetapi juga makanan penutup dengan cita rasa kopi.
Puding lapis kopi gula merah jadi salah satu favorit,” kata Joko, pemilik kafe di kawasan Sudirman, Palembang.
Selain lezat, puding lapis kopi gula merah juga memiliki manfaat dari bahan-bahan utamanya. Kopi dikenal mengandung antioksidan tinggi yang mampu melawan radikal bebas, meningkatkan konsentrasi, dan menjaga stamina.
Sementara itu, gula merah lebih ramah bagi tubuh karena memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan gula putih.