JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan bahwa ancaman intoleransi, radikalisme, hingga terorisme harus dicegah sejak dini karena berpotensi melemahkan fondasi bangsa.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayor Jenderal TNI Sudaryanto, menyampaikan hal tersebut dalam Dialog Kebangsaan Bersama Pemuda dalam Rangka Meningkatkan Toleransi dan Moderasi Beragama di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (27/8).
Menurutnya, keterlibatan semua pihak sangat penting dalam menjaga persatuan bangsa. “Ini penting dalam melakukan pencegahan dini intoleransi, radikalisme, dan terorisme,” tegas Sudaryanto.
Sudaryanto mengapresiasi terselenggaranya dialog yang dihadiri lengkap Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Manggarai Barat, tokoh masyarakat, tokoh adat, organisasi masyarakat, hingga pemuda.
BACA JUGA:MBG Sudah 21 Juta Penerima
BACA JUGA:Wamenkomdigi Ingatkan Bahaya Hoaks AI
Ia menilai forum seperti ini sangat efektif untuk memperkuat komunikasi dan mencegah kesalahpahaman.
“Kalau di Surabaya dulu saya menyebutnya cangkrukan, di mana setiap minggu kami berdialog agar komunikasi tidak lemah. Forum ini bermanfaat sebagai wahana menyelesaikan persoalan bersama,” ujarnya.
Meski kondisi Manggarai Barat relatif kondusif, ia menilai dialog kebangsaan tetap diperlukan agar potensi bibit intoleransi bisa diantisipasi sejak dini.
Pasalnya, intoleransi yang dibiarkan dapat berkembang menjadi radikalisme hingga terorisme.
BACA JUGA:Pemerintah Percepat Digitalisasi Layanan Publik Lewat GovTech AI
BACA JUGA:Prabowo Gelar Rapat Bahas Situasi Nasional
Sudaryanto juga menyinggung sejarah lahirnya bangsa Indonesia yang dibangun di atas semangat persatuan dalam perbedaan.
Para pendiri bangsa dari berbagai organisasi kepemudaan sepakat memilih Pancasila dan Garuda sebagai simbol persatuan.
“Namun kini, perbedaan agama atau suku sering dijadikan masalah. Padahal persatuan dan kesatuan adalah kunci agar bangsa ini kuat,” tegasnya.