Dalam era keterbukaan informasi publik, Sahid menekankan bahwa hubungan antara TNI dan pers harus dibangun atas dasar kepercayaan, saling menghargai, dan profesionalitas.
Media diharapkan dapat menyampaikan informasi yang akurat, tidak bias, serta mampu menjadi penghubung antara institusi pertahanan dengan masyarakat luas.
“Saya ingin menyampaikan pesan yakni saling bertukar kabar (informasi) antara media dengan kami (TNI) baik satuan Yonkav maupun Kodam pada umumnya. Jadi jangan sungkan-sungkan kalau ada sesuatu dilapangan yang bapak ibu ketahui berita (mengenai personel TNI, red) yang sifatnya positif maupun kurang baik, mohon kami dikonfirmasikan, karena sekarang ini corong telinga dan mata ada dibapak ibu sekalian (media),” kata Sahid.
Selain itu, Danyon juga mengajak insan pers untuk dapat mendukung kegiatan yang dilaksanakan Yonkav 5/DPC.
“Kami mohon didukung, dan juga sebaliknya jika ada yang perlu kami bantu sampaikan segera ke kami,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mayor Kav Sahid Winagiri juga menyampaikan apresiasinya terhadap program Presiden Prabowo Subianto yang saat ini fokus memperkuat pertahanan negara melalui pemenuhan alutsista modern dan program ketahanan pangan nasional.
“Kami bangga dengan program Presiden yang menitikberatkan pada penguatan alutsista dan kemandirian bangsa. Hal ini tentu menjadi motivasi bagi seluruh prajurit TNI untuk terus meningkatkan profesionalisme,” ujarnya.
Sahid juga menegaskan bahwa pemenuhan alutsista bukan hanya untuk memperkuat kekuatan militer, tetapi juga sebagai bentuk deterrence effect atau daya tangkal terhadap potensi ancaman dari luar.
Dengan begitu, Indonesia tidak hanya kuat dalam bertahan, tetapi juga dihormati oleh negara lain.
Sementara itu, Ketua SMSI Kota Prabumulih, Hardoko Susanto, yang hadir mewakili insan pers, menyampaikan rasa terima kasih atas undangan dan sambutan hangat dari jajaran Yonkav 5/DPC.
“Kami berterima kasih atas sambutan hangat Danyonkav dan jajaran. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat sinergi dan kemitraan antara TNI dan media. Semoga terus berlanjut dengan baik,” ujar Hardoko.
Untuk diketahui, salah satu sesi yang paling menarik perhatian awak media dalam kegiatan ini adalah latihan menembak.
Para insan pers diberikan kesempatan untuk menggunakan senjata SS-1, senjata standar yang digunakan oleh prajurit TNI AD.
Dengan pengawasan ketat dari instruktur Yonkav 5/DPC, para jurnalis terlihat antusias mencoba membidik sasaran di lapangan tembak.
Bagi sebagian besar peserta, pengalaman ini merupakan momen langka yang menambah wawasan sekaligus rasa bangga terhadap profesionalisme prajurit TNI.
Tak hanya itu, para wartawan juga diperkenalkan dengan Tank Harimau, kendaraan tempur generasi baru yang menjadi kebanggaan TNI AD.