“Dengan potensi sumber daya alam strategis, Indonesia memiliki peluang besar untuk hilirisasi dan industrialisasi bernilai tambah tinggi. Penguasaan sains dan teknologi harus maksimal untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujar Brian Yuliarto.
Pernyataan tersebut sekaligus menjadi dorongan agar penelitian di perguruan tinggi tidak berhenti sebatas prototipe, melainkan dapat benar-benar masuk ke jalur produksi massal dan digunakan masyarakat luas.
KSTI 2025: Ajang Besar Inovasi Teknologi Nasional
Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang berlangsung pada 7–9 Agustus 2025 menjadi panggung penting bagi berbagai inovasi anak bangsa.
Ajang ini dihadiri lebih dari 350 pimpinan perguruan tinggi serta 1.000 peneliti terbaik Indonesia.
KSTI tahun ini menitikberatkan pada integrasi riset, pendidikan tinggi, dan industri dalam delapan sektor prioritas:
Pangan
Energi
Kesehatan
Pertahanan
Maritim
Hilirisasi dan industrialisasi
Digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor)
Material dan manufaktur maju
Semua sektor tersebut dipilih karena dianggap krusial untuk mendorong kemandirian teknologi nasional dan meningkatkan daya saing global Indonesia. Kehadiran EVITS di ajang ini semakin memperkuat posisi ITS sebagai kampus pelopor inovasi teknologi kendaraan listrik di tanah air.
Tantangan dan Harapan EVITS di Pasar Nasional