BACA JUGA:Gemburak : Surga Tersembunyi Pemandian Air Panas di Lampung yang Kaya Manfaat
BACA JUGA:Surga Kecil di Gunung Dempo : Pesona Bukit Tungguan dan Green Paradise nan Mempesona !
Dari sini, perjalanan menggunakan sepeda motor memakan waktu sekitar dua jam.
Rute ini cukup menantang karena melewati jalur pedesaan dengan kontur berbukit dan sebagian besar jalan berupa tanah dan batu.
Meski medan yang dilalui tidak mudah, rasa lelah akan terbayar lunas begitu tiba di danau.
Pemandangan air yang tenang, udara sejuk pegunungan, dan suara alam menjadi sambutan hangat bagi siapa pun yang datang.
BACA JUGA:Sepatu dan Tas Diserbu Seragam Sekolah Sepi Pembeli
BACA JUGA:Hanya Merogoh Kocek Rp50 - 100 Ribu, Tiga Camping Ground di Bogor Ini Sudah Bisa Dinikmati!
Menurut cerita warga setempat, Danau Sungai Aro pertama kali ditemukan oleh alm.
Nul, seorang penduduk desa, sekitar tahun 1960-an. Saat itu, danau masih belum dikenal luas, bahkan oleh warga desa sekitar.
Penemuan ini menjadi cerita turun-temurun yang masih diingat oleh penduduk hingga kini.
Beberapa tahun setelah penemuan, mulai ada warga yang membuka lahan perkebunan kopi di sekitar danau.
Meski demikian, kawasan inti danau tetap terjaga karena dianggap sebagai sumber mata air penting bagi desa.
Selain menjadi daya tarik wisata, Danau Sungai Aro memiliki peran vital bagi masyarakat sekitar.
Danau ini merupakan salah satu sumber mata air utama yang mengalir ke Sungai Keruh — sungai besar yang melintasi Kecamatan Paiker.
Air dari danau dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mencuci, dan minum, serta menjadi sumber irigasi bagi lahan pertanian dan perkebunan warga.