Meski AION UT menjadi bintang utama, GAC Indonesia juga mencatat penjualan dari model lain. AION V berhasil meraih 619 SPK, sementara Hyptec HT dan AION Y Plus turut memberi kontribusi pada total penjualan.
Keberagaman lini produk ini menunjukkan strategi GAC Indonesia yang menyasar berbagai segmen pasar, mulai dari konsumen yang mencari mobil listrik kompak untuk perkotaan hingga SUV listrik premium yang lebih bertenaga.
Kendaraan Listrik GAC dan Tren Pasar Indonesia
Capaian GAC Indonesia di GIIAS 2025 mengindikasikan adanya perubahan tren di pasar otomotif Tanah Air.
Masyarakat semakin terbuka terhadap teknologi kendaraan listrik, terutama jika ditawarkan dengan harga kompetitif, desain menarik, dan teknologi modern.
Beberapa faktor yang mendukung peningkatan minat ini antara lain:
Kesadaran akan lingkungan – Mobil listrik dianggap lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang.
Insentif pemerintah – Diskon pajak dan kemudahan registrasi membuat harga kendaraan listrik lebih terjangkau.
Infrastruktur pengisian daya – Mulai tersedia di pusat perbelanjaan, rest area, hingga area perumahan.
Biaya operasional lebih rendah – Mobil listrik membutuhkan biaya perawatan dan “bahan bakar” yang lebih murah dibandingkan kendaraan bermesin bensin atau diesel.
AION UT: Gabungan Performa dan Efisiensi
Selain desain dan harga, AION UT menawarkan performa yang memadai untuk kebutuhan harian.
Sistem penggeraknya dirancang untuk memberikan akselerasi responsif, sedangkan baterai berkapasitas besar memungkinkan jarak tempuh yang kompetitif di kelasnya.
Efisiensi konsumsi daya juga menjadi keunggulan tersendiri.
Dengan manajemen energi pintar, AION UT mampu menyesuaikan penggunaan daya sesuai kebutuhan, sehingga baterai lebih awet dan jarak tempuh optimal tercapai.
Strategi GAC untuk Merebut Pasar