Babak Baru Program Beras SPHP

Sabtu 19 Jul 2025 - 19:01 WIB
Reporter : Echi
Editor : Dahlia

Namun, tantangan-tantangan tersebut bukan tanpa solusi.

Pemerintah dapat melakukan sejumlah langkah antisipatif untuk mengurangi risiko, di antaranya adalah pengaturan volume pasokan.

Penyaluran SPHP perlu disesuaikan dengan situasi pasar dan kalender panen agar tidak menekan harga gabah lokal secara drastis.

Kebijakan harga pun harus diatur dengan cermat.

Pemerintah dapat menetapkan harga SPHP sedemikian rupa sehingga tetap kompetitif di pasar, namun tidak merugikan petani.

Selain itu, kualitas beras yang didistribusikan juga harus dijaga agar tetap sesuai standar dan tidak mengecewakan konsumen.

Dengan pendekatan yang tepat dan pengelolaan yang profesional, pemerintah melalui Perum Bulog memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa program SPHP berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi semua pihak.

Ini membutuhkan koordinasi yang baik antar lembaga, termasuk kementerian teknis, pemerintah daerah, serta pelaku pasar.

Pada akhirnya, dengan digelontorkannya beras SPHP, sejumlah harapan pun mengemuka.

Pertama, stabilitas harga beras bisa dijaga, yang berarti masyarakat tidak perlu khawatir akan lonjakan harga mendadak. Kedua, ketersediaan beras di pasaran tetap terjaga, terutama di wilayah-wilayah yang rawan gejolak pangan.

Ketiga, inflasi dapat ditekan. Beras merupakan komoditas strategis dalam penentuan angka inflasi, sehingga pengendalian harganya turut berkontribusi menjaga kestabilan ekonomi nasional.

Keempat, kesejahteraan masyarakat meningkat. Beras yang mudah dijangkau akan membantu memenuhi kebutuhan dasar keluarga, yang pada gilirannya turut mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Kelima, pengentasan kemiskinan. Melalui bantuan pangan yang tepat sasaran, kelompok masyarakat miskin dan rentan dapat lebih terbantu, terutama dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Dengan demikian, program SPHP berpotensi besar menjadi kebijakan yang multi-manfaat: menjaga stabilitas pasar, melindungi petani, memastikan ketersediaan bahan pangan pokok, sekaligus memperkuat perlindungan sosial masyarakat.

Tentu saja semua ini bergantung pada implementasi di lapangan yang tepat, terukur, dan konsisten.

Sekarang, tinggal bagaimana komitmen semua pemangku kepentingan, terutama Perum Bulog sebagai operator utama, mampu menjalankan peran strategis ini secara serius dan profesional.

Kategori :