Hal ini biasanya dipengaruhi oleh fluktuasi global seperti:
Pergerakan harga emas dunia (Comex dan Spot Gold).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ketidakpastian ekonomi global atau gejolak geopolitik.
Kendati demikian, selama sebulan terakhir, emas Antam menunjukkan tren stagnan, bahkan mencatat penurunan tipis sebesar 0,42 persen.
Selisih antara harga beli dan buyback ini merupakan faktor krusial bagi investor, terutama mereka yang melakukan transaksi jangka pendek.
Untuk dapat memperoleh keuntungan, investor harus menunggu hingga harga emas naik cukup tinggi, setidaknya mampu menutup selisih harga dan beban pajak.
Misalnya, jika membeli 1 gram emas seharga Rp 1.906.000 dan langsung dijual kembali hari ini di harga buyback Rp 1.750.000, maka kerugian yang diterima sekitar Rp 156.000 per gram.
Oleh karena itu, investasi emas lebih cocok untuk jangka menengah hingga panjang.
Berdasarkan peraturan pemerintah melalui PMK No. 34/PMK.10/2017, setiap transaksi pembelian emas batangan akan dikenai PPh 22:
0,45% untuk pembeli dengan NPWP
0,9% untuk pembeli tanpa NPWP
Pajak ini langsung dipotong saat transaksi dan dibuktikan dengan bukti potong resmi dari pihak penjual.
Harga emas dunia cenderung mendatar dalam beberapa hari terakhir, dipengaruhi oleh:
Kebijakan suku bunga The Fed yang masih menunggu data inflasi terbaru.
Ketidakpastian geopolitik global, seperti ketegangan di Timur Tengah dan konflik dagang.