Dari sisi kenyamanan, kabin kemungkinan akan dilapisi material yang lebih baik, dengan ruang penyimpanan tambahan untuk meningkatkan fungsi praktis bagi pengemudi dan penumpang.
Datsun GO dikenal sebagai mobil yang hemat bahan bakar, berkat mesin 3-silinder 1.2 liter miliknya.
Mesin ini dipercaya masih akan dipertahankan karena efisiensinya yang terbukti di kondisi jalanan Indonesia.
Namun, untuk menyesuaikan dengan standar emisi dan teknologi terbaru, mesin ini kemungkinan akan disempurnakan agar memenuhi regulasi Euro 4 atau bahkan Euro 5.
Opsi transmisi manual 5-percepatan tetap tersedia, namun versi otomatis dengan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi konsumen perkotaan yang menginginkan kenyamanan lebih.
Sebagai mobil modern, Datsun GO versi baru tentu harus memenuhi standar keselamatan terkini.
Oleh karena itu, fitur keselamatan seperti dual airbags, ABS (Anti-lock Braking System), dan EBD (Electronic Brakeforce Distribution) diprediksi akan hadir sebagai fitur standar di seluruh varian.
Ada kemungkinan penambahan fitur seperti Vehicle Stability Control (VSC) atau Hill Start Assist pada varian tertinggi.
Semua ini demi meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap keamanan mobil ini, terutama bagi keluarga muda dan pengemudi pemula.
Salah satu nilai jual utama dari Datsun GO adalah harganya yang sangat bersahabat.
Jika model baru jadi dirilis di 2025, diperkirakan banderol awalnya akan berada di kisaran Rp 135 juta hingga Rp 155 juta, tergantung varian dan kelengkapan fitur.
Harga tersebut akan menempatkan Datsun GO bersaing langsung dengan Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Suzuki S-Presso, yang juga bermain di segmen city car terjangkau.
Menariknya, ada pula kemungkinan bahwa nama Datsun tidak digunakan lagi secara eksplisit, dan produk baru ini akan dilabeli sebagai varian Nissan entry-level.
Ini dilakukan untuk memperkuat posisi Nissan di segmen kendaraan murah setelah sebelumnya berfokus pada SUV dan EV (Electric Vehicle).
Namun, jika nama Datsun tetap dipertahankan, bukan tidak mungkin perusahaan akan menggunakan nostalgia sebagai strategi pemasaran — menyasar konsumen yang pernah memiliki Datsun GO atau ingin membeli mobil pertama mereka.
Meskipun belum ada pengumuman resmi, potensi kembalinya Datsun GO dengan segala pembaruannya akan menjadi angin segar bagi pasar mobil murah Indonesia.