Kue Lumpang Kelezatan Tradisional yang Tetap Melekat di Hati Pecinta Kuliner Nusantara

Kamis 03 Jul 2025 - 07:20 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Meski zaman telah berganti, banyak pembuat kue lumpang masih mempertahankan cara tradisional dalam proses pembuatannya. Adonan yang telah dicampur dan disaring kemudian dikukus dalam cetakan kecil.

Dalam proses pengukusan ini, diperlukan ketelatenan agar kue tidak terlalu keras atau terlalu lembek.

Setelah matang, kue lumpang dibiarkan dingin terlebih dahulu sebelum ditaburi kelapa parut.

Salah satu keunikan dari kue ini adalah tidak menggunakan bahan pengembang seperti baking powder.

Namun, teksturnya tetap lembut dan kenyal berkat perbandingan bahan yang tepat dan pengolahan yang cermat.

Walau banyak jajanan modern bermunculan, kue lumpang tetap memiliki tempat di hati masyarakat.

Di Palembang, kue ini sering dijumpai di pasar tradisional, toko kue, hingga disajikan dalam acara-acara keluarga seperti arisan, hajatan, hingga peringatan hari besar keagamaan.

Tak sedikit pula pelaku usaha kuliner yang memodifikasi Kue Lumpang agar lebih menarik bagi generasi muda.

Misalnya, dengan menambahkan topping seperti keju, meses, atau cokelat.

Meski dimodifikasi, rasa khas dari kue lumpang tetap dipertahankan.

Selain rasanya yang lezat, kue lumpang juga memiliki beberapa manfaat dari bahan-bahan alaminya.

Santan mengandung lemak sehat, sedangkan tepung beras merupakan sumber karbohidrat yang memberi energi. Kelapa parut sebagai topping juga memberikan asupan serat alami.

Namun, karena menggunakan gula dan santan, konsumsi kue lumpang tetap perlu dibatasi, terutama bagi penderita diabetes atau yang sedang menjaga pola makan.

Menurut pemerhati kuliner tradisional Palembang, Nurul Aini, kue lumpang tidak hanya sekadar makanan ringan, tetapi juga mencerminkan nilai budaya dan identitas masyarakat Sumatera Selatan.

“Kue Lumpang adalah bukti bahwa masyarakat kita punya cita rasa tinggi dan teknik pengolahan makanan yang luar biasa. Dari cara membuatnya yang sederhana tapi menghasilkan rasa yang nikmat, itu menunjukkan kearifan lokal kita,” ujarnya.

Nurul menambahkan bahwa kue tradisional seperti lumpang perlu terus dilestarikan agar tidak tergeser oleh tren makanan instan atau makanan dari luar negeri yang semakin merajalela.

Kategori :