Ada beberapa spekulasi:
Emisi dan regulasi: Mesin besar seperti VMAX sulit untuk memenuhi standar emisi Euro 5 yang ketat, tanpa mengorbankan performa.
Pasar menyusut: Meskipun ikonik, VMAX merupakan motor dengan pasar sangat spesifik.
Dengan naiknya tren motor listrik dan motor adventure, permintaan terhadap cruiser bermesin besar menurun.
Biaya produksi tinggi: Mesin V4 berteknologi tinggi dengan rangka khusus membuat VMAX mahal untuk diproduksi dan dijual.
Yamaha tampaknya memilih untuk berfokus pada segmen motor listrik dan sportbike menengah ke bawah yang lebih menjangkau pasar luas.
Meskipun belum ada kabar resmi tentang pengganti VMAX, banyak pengamat industri meyakini bahwa Yamaha mungkin akan membawa kembali semangat VMAX dalam bentuk motor listrik performa tinggi.
Beberapa konsep motor listrik Yamaha di masa depan menunjukkan arah desain yang menyerupai VMAX, terutama dalam hal siluet dan karakter.
Namun, sampai saat ini, belum ada kepastian.
Para penggemar hanya bisa berharap bahwa Yamaha akan kembali menghadirkan sesuatu yang sebanding dalam hal performa dan karakteristik VMAX.
Komunitas VMAX di Indonesia dan dunia sangat menyayangkan penghentian ini.
Beberapa menyatakan VMAX adalah motor terakhir dengan jiwa sejati, sebuah kendaraan yang memberikan pengalaman mengendarai yang tak tergantikan.
Beberapa bengkel custom bahkan mulai mengembangkan versi modifikasi VMAX agar tetap relevan dan bisa menyesuaikan dengan regulasi emisi baru, termasuk mengubah sistem pembakaran atau menggunakan perangkat retrofit modern.
Yamaha VMAX 1679 cc adalah motor yang tidak hanya mengandalkan performa, tetapi juga mengandung sejarah panjang, keunikan desain, dan kehadiran yang kuat di jalan.
Meski sudah tak diproduksi, warisannya masih hidup dalam hati para penggemarnya.
VMAX mungkin telah tiada dari lini produksi Yamaha, namun namanya tetap abadi dalam daftar motor paling berpengaruh sepanjang masa.