Selain lezat, asinan rambutan juga mengandung berbagai nutrisi. Buah rambutan kaya akan vitamin C, antioksidan, serta serat.
Vitamin C membantu meningkatkan sistem imun, sementara antioksidan berperan penting dalam menangkal radikal bebas.
Cuka atau jeruk nipis dalam kuah asinannya juga bermanfaat untuk pencernaan.
Meski demikian, penderita maag disarankan untuk tidak mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan karena kadar asam yang tinggi.
Dengan semakin meningkatnya minat terhadap kuliner unik dan kekinian, asinan rambutan memiliki potensi besar sebagai peluang usaha rumahan.
Modal yang dibutuhkan tergolong rendah, dan bahan bakunya mudah didapat saat musim rambutan.
Penjual bisa menjual produk ini dalam kemasan cup atau botol plastik kecil, dengan kisaran harga Rp10.000 – Rp15.000 per porsi.
Di marketplace online, produk ini juga mulai bermunculan dengan berbagai varian, seperti tambahan nanas, kedondong, atau bahkan topping cabai bubuk untuk sensasi ekstra pedas.
Banyak UMKM yang memanfaatkan momentum ini untuk memperluas pasar mereka dengan melakukan promosi di media sosial.
Asinan rambutan mendapat banyak pujian dari netizen.
Salah satu pengguna TikTok dengan akun @kulinerpedas membagikan video mencicipi asinan ini dan berhasil meraih lebih dari 1 juta tayangan.
“Sensasi pedasnya nendang, terus manisnya rambutan tuh jadi kaya dessert tapi segar banget. Recommended!” tulisnya di kolom komentar.
Banyak pengguna lain yang mencoba membuatnya sendiri dan berbagi hasilnya, menjadikan asinan rambutan sebagai salah satu makanan viral yang tak hanya enak, tetapi juga estetik untuk difoto.
Asinan rambutan membuktikan bahwa kreativitas dalam dunia kuliner Indonesia tidak pernah berhenti.
Dengan memanfaatkan buah lokal seperti rambutan dan mengolahnya menjadi sajian unik, masyarakat tak hanya menikmati cita rasa baru tetapi juga membuka peluang usaha.
Tak heran jika kuliner ini semakin populer dan diprediksi akan menjadi salah satu makanan wajib di musim rambutan tahun ini.*