PALEMBANG - Kekeringan yang melanda sejumlah lahan pertanian, khususnya persawahan di Indonesia, menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih.
Seiring dengan ini, pemerintah pusat mengambil inisiatif dengan merilis kebijakan berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga yang terdampak oleh fenomena El Nino.
Kebijakan BLT El Nino ini dirancang untuk memberikan bantuan finansial kepada masyarakat yang merasakan dampak ekonomi akibat kekeringan dan cuaca ekstrem yang berkepanjangan.
BACA JUGA:LAPSUS : Harus Jamin Tepat Sasaran
Bantuan ini diberikan dalam dua tahap, yaitu sebesar Rp 200 ribu pada bulan November dan Rp 200 ribu pada bulan Desember, total Rp 400 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM) atau warga miskin per bulan.
Masyarakat yang menerima BLT ini pun menyambutnya dengan harapan besar. Mereka berharap bahwa kebijakan ini tidak hanya meningkatkan daya beli, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah mereka.
Endavi, seorang warga di Ilir Timur II, Kota Palembang, mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap pemerintah yang secara rutin memberikan bantuan berupa BLT kepada masyarakat.
BACA JUGA:LAPSUS : Dinasti Politik atau Mewakili Milenia ?
Dia berharap pemerintah juga akan mengambil tindakan untuk menekan harga kebutuhan pokok, seperti beras, sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pokok mereka.
Sulaiman, seorang warga Sukarami, Kota Palembang, merasa BLT sangat membantu masyarakat pra sejahtera.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya pengaturan yang benar dalam pembagian BLT agar tepat sasaran dan mencegah penyaluran yang salah.
BACA JUGA:LAPSUS : Berharap ISPU Kembali Membaik !
Dalam situasi di mana harga pangan tinggi, bantuan dalam bentuk apapun sangat diharapkan oleh masyarakat untuk mengurangi beban mereka.
Harga beras yang melonjak menjadi perhatian utama. Meskipun bantuan seperti BLT membantu, penting untuk memastikan bahwa kebutuhan pokok tetap terjangkau.
Idham Rianom, Ketua Forum Palembang Bangkit, mengapresiasi upaya pemerintah dalam memberikan bantuan. Dia juga menyoroti pentingnya menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok.