Penurunan harga ini umumnya dipicu oleh meningkatnya pasokan dari sentra produksi di Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan, yang baru memasuki masa panen raya.
"Ini momentum yang baik untuk mengendalikan inflasi pangan, terutama yang berkaitan dengan komoditas volatil seperti cabai dan bawang," ujar Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, Dwi Purnomo.
Sementara itu, harga beras premium naik tipis menjadi Rp15.755/kg dari Rp15.723/kg.
BACA JUGA:Harga Pangan 5 Juni 2025: Bawang Merah Rp38.525, Cabai Rawit Rp48.457 per Kilogram
BACA JUGA:Harga Pangan 3 Juni 2025: Harga Cabai Rawit Rp47.489, Bawang Merah Rp38.154 per Kilogram !
Meski lonjakan ini tergolong kecil, pergerakan harga beras tetap menjadi perhatian karena beras adalah komoditas strategis bagi hampir seluruh rumah tangga di Indonesia.
Kenaikan juga terjadi pada gula konsumsi, yang kini dihargai Rp18.510/kg dari sebelumnya Rp18.482/kg.
Menurut analis, kenaikan harga gula dipengaruhi oleh kenaikan biaya distribusi dan belum maksimalnya pasokan dari dalam negeri akibat penurunan produktivitas kebun tebu di beberapa wilayah Jawa Tengah dan Lampung.
Adapun harga beras medium justru turun tipis ke Rp13.917/kg dari Rp13.992/kg.
Sementara harga beras SPHP Bulog tercatat turun menjadi Rp12.516/kg dari sebelumnya Rp12.566/kg.
Harga jagung untuk peternak kembali turun ke Rp5.991/kg dari sebelumnya Rp6.186/kg.
Penurunan ini menjadi angin segar bagi industri pakan ternak yang tengah berjuang menghadapi tekanan biaya produksi.
Demikian pula harga kedelai biji kering (impor) yang kini berada di angka Rp10.878/kg, sedikit turun dari hari sebelumnya Rp10.829/kg.
Meskipun fluktuasinya tergolong kecil, harga kedelai impor tetap menjadi perhatian karena komoditas ini sangat berpengaruh terhadap industri tahu-tempe di tingkat UKM.
Beberapa bahan pokok lain seperti minyak goreng dan tepung terigu juga mencatatkan penurunan harga.
Harga minyak goreng kemasan kini berada di Rp20.591/liter dari sebelumnya Rp20.835/liter.