Selain itu, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi perhatian utama.
Genangan air yang tidak segera dibersihkan menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue penyebab DBD.
“Kondisi kemarau basah menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes untuk berkembang biak. Pencegahan yang bisa dilakukan seperti rutin membersihkan tempat penampungan air, menggunakan kelambu saat tidur, serta fogging di area yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” lanjutnya.
Penyakit lain yang tak kalah penting untuk diwaspadai adalah Infeksi Saluran Pernapasan.
Menurut dr Anton, perubahan suhu yang tidak menentu serta kelembapan udara yang tinggi bisa memicu munculnya flu, batuk, dan infeksi saluran napas lainnya, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Tak hanya itu, dr Anton juga menyebutkan bahwa penyakit kulit kerap muncul selama kemarau basah akibat kelembapan yang tinggi. Kondisi ini bisa menyebabkan pertumbuhan jamur, gatal-gatal, hingga eksim.
“Jagalah kebersihan tubuh, keringkan kulit secara rutin, dan hindari memakai pakaian lembap agar terhindar dari infeksi kulit,” sarannya.
Leptospirosis juga menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang terdapat dalam urine hewan seperti tikus.
Pada musim kemarau basah, air yang tergenang dan terkontaminasi bisa menjadi sumber penularan.
“Hindari kontak langsung dengan air yang kotor. Gunakan alas kaki saat berjalan di area yang becek atau tergenang,” tambahnya.
Lebih lanjut, dr Anton menyinggung potensi penyakit malaria yang bisa kembali meningkat.
Walau identik dengan musim hujan, kemarau basah juga menciptakan genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Anopheles, pembawa parasit malaria.
“Penggunaan kelambu dan pengobatan pencegahan tetap perlu dilakukan, apalagi jika tinggal di daerah endemis,” katanya.
Tak ketinggalan, infeksi mata dan saluran kemih juga dinilai berisiko meningkat di tengah kelembapan tinggi dan kebersihan yang kurang terjaga.
Konjungtivitis atau mata merah dan infeksi saluran kemih bisa menjangkiti siapa saja jika tidak memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan.