KORANPALPOS.COM - Lapas Sekayu terus berupaya membangun karakter positif warga binaannya melalui program literasi yang difokuskan pada kegiatan membaca buku.
Program ini tidak hanya mengisi waktu luang, tetapi juga menjadi media pembinaan mental dan intelektual bagi para warga binaan.
Kalapas Sekayu, Aris Sakuriyadi menjelaskan, kegiatan membaca merupakan bagian dari pembinaan kepribadian yang berkelanjutan.
Melalui buku, warga binaan diajak untuk berpikir lebih terbuka, memahami nilai-nilai moral, dan memperbaiki cara pandang terhadap kehidupan.
BACA JUGA:Bupati Muara Enim Berharap 704 CPNS Bawa Perubahan untuk Kemajuan
BACA JUGA:Pemkab Muba Gelar Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pelaku UMKM
“Membaca adalah jendela dunia. Kami ingin para warga binaan memanfaatkannya sebagai sarana perubahan diri ke arah yang lebih baik. Ini bagian dari proses pemulihan dan pembinaan yang kami dorong di dalam Lapas,” ujar Aris.
Di perpustakaan Lapas tersedia ratusan judul buku dengan berbagai genre, mulai dari buku agama, motivasi, keterampilan hidup, hingga novel, dan biografi tokoh inspiratif.
Beberapa warga binaan mengaku kegiatan ini membuat mereka lebih bersemangat menjalani hari-hari di dalam Lapas.
Selain mengisi waktu secara positif, membaca buku juga membuka wawasan, dan memberi harapan baru untuk masa depan.
BACA JUGA:Menteri LHK Resmikan Desa Mandiri Peduli Gambut di OKI
BACA JUGA:Kasus Oknum Guru AY : Disdik Sumsel Pilih Bungkam, UPT PPA Lubuklinggau Dampingi Keluarga Tersangka
“Dulu saya jarang membaca, tapi sekarang saya merasa banyak belajar tentang kehidupan. Buku bisa menyadarkan kita,” ujar salah satu warga binaan.
Program ini merupakan bagian dari pembinaan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang menekankan pembinaan berbasis nilai, kemandirian, dan pendidikan.
Dengan komitmen yang kuat, Lapas Sekayu terus mendorong transformasi warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik, salah satunya lewat kebiasaan membaca.