"Kami sudah siapkan bukti. Ini bukan tuduhan kosong. Kami ingin lingkungan sekolah yang aman, bukan tempat ketakutan," kata seorang siswi yang ikut aksi.
Informasi yang dihimpun, menyebutkan sebelum aksi demo berlangsung sempat dilakukan mediasi oleh pihak sekolah dan aparat kepolisian.
BACA JUGA:Bantu Masyarakat Akses Pangan Murah dan Tekan Inflasi, DKP Prabumulih Luncurkan Program Gerbang Kita
BACA JUGA:Penguatan Konstruksi Jembatan Enim 3 Dibiayai Perusahaan Batu Bara
Namun dalam mediasi itu tidak ada titik temu antara korban dan oknum guru AY.
Suasana sekolah yang lengang kemudian mendadak ramai ketika pelajar ramai-ramainya keluar kelas dan kompak melakukan aksi demo.
Melihat suasana tidak terkendali, akhirnya pihak sekolah berinisiatif menyerahkan masalah tersebut ke pihak kepolisian.
Saat ini baik korban maupun oknum guru tersebut sedang dilakukan pemeriksaan di Mapolres Lubuklinggau.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Minta Perusahaan Batu Bara Peduli Hak Masyarakat
BACA JUGA:Komitmen Jaga Moral, Lestarikan Budaya Muba dan Larangan Music Remix
Kapolres Lubuklinggau AKBP Adhitia Bagus Arjunadi, melalui Kasat Reskrim AKP M Kurniawan Azwar, didampingi Kanit PPA Ipda Kopran Maryadi, menegaskan bahwa pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan terhadap 12 korban dan oknum guru bersangkutan," pungkasnya.