Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, dalam paparannya menjelaskan bahwa pembentukan koperasi ini memiliki tujuan besar, yakni membangun rantai ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Tim Kesenian Kabupaten Muara Enim Meriahkan Festival Sriwijaya 2025
BACA JUGA:Karang Asam Festival Masuk Kharisma Event Nasional
Ia menyebut, koperasi dapat menjadi instrumen utama dalam menyerap lebih dari dua juta tenaga kerja jika berjalan optimal.
Zulkifli juga menyoroti pentingnya keberadaan koperasi sebagai pemutus rantai distribusi yang selama ini dianggap terlalu panjang dan merugikan petani serta pelaku usaha kecil.
“Koperasi Merah Putih adalah solusi konkret untuk menghapus praktik tengkulak dan rentenir di pedesaan. Presiden menginginkan ekonomi desa yang lebih berdaulat dan berkeadilan,” tegas Zulkifli.
Selain membahas progres koperasi, rakor tersebut juga menyinggung soal pengendalian inflasi daerah di bulan April 2025, termasuk langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga pangan.
BACA JUGA:Pertimbangkan Kerjasama Pengelolaan Sampah dengan PT BSBK Bogor
BACA JUGA:BPBD OKU Data 57 Rumah Terdampak Banjir
Dengan progres 60 persen yang telah dicapai, Sumatera Selatan termasuk provinsi yang cukup progresif dalam menjalankan program prioritas nasional ini.
Diharapkan, pada akhir tahun 2025, seluruh desa dan kelurahan di Sumsel telah memiliki Koperasi Merah Putih aktif yang menjadi motor penggerak ekonomi lokal.