Pengamat UI Beri Nilai Debat Cawapres RI Pemilu 2024

Senin 22 Jan 2024 - 19:31 WIB
Reporter : Popa Delta
Editor : Isro Antoni

DEPOK - - Pengamat Politik Kebijakan dari Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono memberikan penilaian Calon Wakil Presiden urutan pertama, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan debat sebelumnya.

"Calon Wakil Presiden urutan pertama, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dibandingkan debat sebelumnya. Saya mencatat bahwa Cak Imin tampil lebih santai, lepas, dan mengeluarkan guyonan khas NU-nya dengan baik," kata Vishnu Juwono di Depok, Selasa.

Menurut Vishnu, Cak Imin berhasil menangkis serangan dari Gibran dengan cermat, terutama terkait catatan MK, dan memberikan kritik yang fasih terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo, terutama terkait food estate dan hilirisasi.

Sedangkan Prof. Mahfud Md, Calon Wakil Presiden urutan ketiga, tetap mempertahankan kritiknya terhadap kebijakan utama Presiden Joko Widodo, terutama terkait hilirisasi, tambang liar, dan food estate.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Idaman Anak Muda Muhammadiyah

BACA JUGA:Bawaslu Sebar 20 Mobil Pojok Pengawasan Pemilu

Vishnu menyebutkan bahwa Prof. Mahfud mencoba mengaitkan pengalamannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi dan Menko Polhukam dengan isu kepemilikan tanah adat, menyoroti sulitnya mengembalikan tanah kepada masyarakat setempat.

Namun, Vishnu menyoroti titik lemah Prof. Mahfud saat tidak dapat menjawab substansi pertanyaan dari Gibran terkait Greenflation.

"Ini menjadi titik kritis karena keahlian dan pengetahuan seorang profesor harus mampu menjawab pertanyaan secara substansial," kata Vishnu.

Calon Wakil Presiden urutan kedua, Gibran Rakabuming Raka, dinilai Vishnu kembali mengulang strategi serangan agresif seperti pada Debat Capres sebelumnya.

BACA JUGA:Maraton Kampanye Terbuka, Ganjar: Energi Jabar dan Jatim Tinggi

BACA JUGA: Anies Sebut Perubahan Bisa Terjadi karena Ada Kewenangan

Vishnu menyebut bahwa Gibran menyoroti catatan yang dibantu oleh penasihatnya, Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong, dan menyindir Prof. Mahfud terkait pengetahuannya sebagai seorang Professor.

Akan tetapi, Vishnu mengkritisi aksi teatrikal Gibran yang terlalu berlebihan, mencari-cari sesuatu karena ketidakpuasan terhadap jawaban Prof. Mahfud, yang bisa memberikan efek negatif kepadanya.

"Penjelasan Gibran terkesan normatif dan mengulang argumen yang sama seperti debat sebelumnya, terutama terkait kebijakan hilirisasi dan penciptaan 5 juta green jobs. Ini membuatnya terlihat kurang inovatif dalam menyampaikan visinya," ungkap Vishnu.

Kategori :