KORANPALPOS.COM - Menjelang musim kemarau tahun 2025, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (BPBKH) Wilayah Sumatera menetapkan tujuh kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Langkah ini sebagai bagian dari mitigasi bencana untuk menghadapi prediksi kemarau panjang yang berpotensi memperparah kondisi lahan gambut dan semak belukar yang mudah terbakar.
Kepala BPBKH Kemenhut Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto, dalam keterangan pers di Palembang, Senin (12/5), menyampaikan bahwa tujuh daerah yang masuk dalam zona waspada karhutla tersebut adalah Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara (Muratara).
“Wilayah gambut seperti di Kabupaten OKI dan Muba menjadi perhatian khusus. Begitu pula kawasan semak di Muara Enim dan Banyuasin. Ogan Ilir juga rawan karena lokasi strategisnya yang berbatasan langsung dengan jalan lintas dan akses tol, yang rawan dijadikan tempat pembukaan lahan dengan cara membakar,” ujarnya.
BACA JUGA:Bupati OKU H Teddy Meilwansyah Hadiri Turnamen Semen Baturaja Tennis Championship 2025
BACA JUGA:Teddy-Marjito Lepas Keberangkatan Ratusan CJH OKU ke Mekkah
Ferdian menjelaskan bahwa meskipun saat ini sebagian wilayah Sumsel masih diguyur hujan, fenomena cuaca yang tidak merata dan mulai menurunnya curah hujan di sejumlah daerah telah menyebabkan suhu meningkat secara drastis.
Kondisi ini berpotensi memicu kebakaran, terutama pada lahan gambut dangkal dan semak-semak yang mulai mengering.
“Beberapa wilayah sudah mulai menunjukkan gejala kekeringan mikro, seperti retakan tanah, turunnya kelembapan udara, dan banyaknya daun kering yang menumpuk. Jarak hari tanpa hujan juga sudah mulai mencapai lebih dari 10 hari di beberapa titik,” jelasnya.
Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG, musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih panjang dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA:2 Pengedar Narkotika Diamankan : Segini Barang Bukti yang Disita Polisi !
BACA JUGA:Prabumulih Terima 200 Dosis Vaksin PMK dari Kementan : Siap Antisipasi Penyakit Jelang Idul Adha !
Kondisi ini diperparah dengan adanya fenomena El Nino lemah yang masih berlanjut hingga pertengahan tahun dan diprediksi akan memperlambat datangnya hujan.
Menanggapi potensi tersebut, BPBKH Wilayah Sumatera bersama dengan Pemprov Sumsel, BPBD, dan Satgas Karhutla telah memperluas kegiatan patroli rutin sejak awal tahun 2025, terutama pada bulan April dan Mei yang menjadi masa peralihan musim.
“Langkah awal yang kami tempuh adalah memperkuat patroli terpadu. Fokusnya di titik-titik rawan seperti lahan konsesi, kawasan pinggiran sungai, dan daerah perbatasan hutan tanaman industri (HTI),” kata Ferdian.