PALEMBANG - Musim penghujan sejak awal Januari 2024 telah menimbulkan kekhawatiran bagi warga Kota Palembang.
Dampak hujan deras yang melanda telah menyebabkan sejumlah kawasan terendam, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan mengancam ketahanan Kota Palembang terhadap banjir.
Kota Palembang, yang telah lama menjadi langganan banjir saat hujan deras turun dalam waktu singkat, membutuhkan respons cepat dari pihak pemerintah.
Permasalahan utama yang memperparah situasi banjir adalah kondisi drainase yang tidak semuanya dalam keadaan baik, adanya sumbatan sampah di drainase terbuka maupun tertutup, dan permasalahan gorong-gorong yang memerlukan penanganan khusus.
BACA JUGA:6 Kecamatan Terendam, Warga Mulai Terserang Penyakit !
BACA JUGA:Lega ! Pelaku Penyebaran Video Syur Divonis 3 Tahun
Menyikapi situasi ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang telah mengintensifkan upaya pencegahan banjir.
Sedikitnya tujuh tim dengan jumlah personil 10-15 orang telah disiagakan untuk bekerja secara bergantian selama 24 jam, tergantung pada kondisi lapangan.
Beberapa kawasan seperti Masjid Agung, Simpang Polda, Angkatan 66, Jalan R Soekamto, Sekip Bendung, Jalan May Salim Batubara, Jalan Mayoritas Zein, dan Jl RE Marta Dinata menjadi langganan banjir, menyebabkan penumpukan kendaraan dan kemacetan.
Akhmad Bastari, Kepala Dinas PU PR Kota Palembang, menjelaskan bahwa pemberian seragam baru kepada Petugas Harian Lepas (PHL) dilakukan secara rutin setiap tahun.
BACA JUGA:Gagal Seleksi, Merasa Pengabdian tidak Dihargai
BACA JUGA:Masih Sering Terabaikan, Bansos Dinilai tidak Efektif !
Seragam baru tersebut mencakup rompi, sepatu boat, hingga pengaman kepala, dengan tujuan untuk meningkatkan semangat kerja para petugas.
Saat ini, Dinas PU PR Kota Palembang memiliki 380 personel PHL, yang terbagi menjadi 80 orang untuk pemeliharaan jalan dan jembatan, serta 300 orang untuk pemeliharaan kolam retensi, sungai, dan drainase.
Sejak tahun 2018, Dinas PUPR Kota Palembang telah memastikan pemeliharaan kolam retensi, aliran anak Sungai Musi, dan drainase di setiap pemukiman warga agar bersih dari sampah, sehingga aliran sungai tidak tersumbat dan menyebabkan genangan banjir.