KULINER, KORANPALPOS.COM - Ketika matahari bersinar terik dan suhu udara meningkat, satu minuman yang selalu menjadi incaran masyarakat Indonesia adalah es cincau hijau.
Minuman tradisional yang terbuat dari daun cincau ini tidak hanya menyegarkan tenggorokan tetapi juga dikenal memiliki khasiat sebagai obat panas dalam alami.
Cincau hijau berasal dari ekstrak daun cincau (Cyclea barbata) yang diproses secara alami dengan meremas daun dan mencampurnya dengan air kemudian didiamkan hingga mengental seperti agar-agar.
Teksturnya yang lembut dan sejuk sangat cocok dikombinasikan dengan es batu, gula merah cair, santan atau sirup manis.
BACA JUGA:Kolak Labu Parang: Sajian Manis dan Bergizi yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Resep Tradisional Ketan Kelapa Parut, Sajian Lezat dan Sederhana yang Selalu Dirindukan
Tak heran jika minuman ini laris manis di pinggir jalan, warung makan maupun kafe kekinian saat musim panas tiba.
Tidak hanya menyegarkan cincau hijau juga dipercaya berkhasiat menurunkan panas dalam, meredakan sariawan dan membantu melancarkan pencernaan.
Menariknya, es cincau tidak hanya populer di kalangan masyarakat tua tapi juga mulai digemari generasi muda.
Hal ini didorong oleh banyaknya inovasi minuman kekinian berbasis cincau seperti es cincau boba, cincau latte hingga cincau dengan topping buah segar.
BACA JUGA:Kue Singkong Gulung: Kudapan Tradisional yang Kembali Diminati di Era Modern
BACA JUGA:Mengenal Jenis-Jenis Minyak Goreng: Mana yang Paling Sehat untuk Keluarga?
Meskipun cincau hitam juga dikenal luas cincau hijau memiliki keunikan tersendiri karena dibuat tanpa bahan kimia dan harus menggunakan daun segar.
Sayangnya, ketersediaan daun cincau hijau di pasaran masih terbatas dan membutuhkan perhatian lebih dalam budidayanya.
Dengan kombinasi antara rasa segar, manfaat kesehatan dan potensi inovasi, es cincau hijau tidak hanya menjadi pilihan tepat untuk mengatasi dahaga tapi juga bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.*