Terpisah, di momen peringatan Hari Buruh atau May Day 2025, Bupati Musi Banyuasin, H M Toha dan Wakil Bupati Kyai Rohman, mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh buruh dan pekerja, khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin.
Beliau menekankan bahwa buruh merupakan penggerak utama pembangunan daerah.
“Selamat Memperingati Hari Buruh, Pekerja dan buruh bukan hanya tulang punggung, tetapi juga jiwa dari setiap kemajuan yang kita capai," ujar Bupati Toha.
Bupati Toha juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin untuk menciptakan iklim ketenagakerjaan yang sehat, adil, dan produktif.
Komitmen tersebut diwujudkan melalu peningkatan Pelatihan, keterampilan buruh agar lebih kompetitif. Lalu kolaborasi yakni memperkuat kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan serikat pekerja.
Selanjutnya regulasi pro tenaga Kerja yakni menghadirkan peraturan yang mendukung kesejahteraan buruh.
Disisi lain, Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono di Palembang, mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan 983 personel untuk mengawal aksi memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2025.
Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan 6 tuntutan kepada Presiden Prabowo Subianto saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 1 Mei 2025, di Monas, Jakarta Pusat.
Enam tuntutan itu disampaikan Said Iqbal langsung di depan Prabowo saat memberikan laporan.
"Presiden yang kami cintai, izinkan dalam May Day ini, mewakili kawan-kawan buruh, ada 6 isu yang ingin kami sampaikan, menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan Bapak Presiden," kata Said Iqbal.
Tuntutan yang pertama, kata Said, buruh meminta Prabowo untuk menghapus sistem kerja Outsourcing.
Lalu yang kedua, buruh menuntut Prabowo segera membentuk Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK).
Kemudian yang ketiga lanjut Said Iqbal, buruh meminta agar diberikan upah layak.
"Setelah 10 tahun tidak pernah naik upah, 6,5 persen diputuskan oleh Presiden. Bahkan dulu dengar-dengarnya mau 10 persen," kata Said.
Selanjutnya yang keempat, Said Iqbal meminta Prabowo segera mengesahkan RUU Ketenagakerjaan yang baru.
"Sahkan RUU Ketenagaakerjaan yang baru. Pak Menko (Airlangga Hartarto) sebaiknya yang aroma-aroma Omnibuslaw dibuang aja, di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru," kata Said Iqbal disambut rius dukungan massa buruh yang hadir. Berikutnya yang kelima, Said meminta agar Presiden mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. "Bapak Presiden, sudah 20 tahun RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga tidak disahkan," terang Said. Dan yang terakhir keenam, Said menuntut Prabowo untuk mengesahkan RUU Perampasan Aset."Kami minta dengan hormat semua mendukung Presiden Prabowo Subianto, untuk memastikan menyelamatkan ekonomi," pungkasnya.