Buaya air asin mampu menyergap mangsa dengan kecepatan luar biasa dan gigitan sekuat 3.700 PSI—cukup untuk menghancurkan tulang dalam sekejap.
Serangan terhadap manusia kerap terjadi di sungai dan muara terpencil.
7. Nyamuk
Jangan remehkan ukurannya—nyamuk adalah hewan paling mematikan bagi manusia.
Mereka adalah vektor berbagai penyakit mematikan seperti malaria, demam berdarah, Zika, chikungunya, dan filariasis.
Menurut WHO, lebih dari 700 juta orang terinfeksi penyakit yang dibawa nyamuk setiap tahun, dengan lebih dari 725.000 kematian.
Tiga genus nyamuk paling berbahaya adalah Aedes, Anopheles, dan Culex.
8. Katak Panah Racun Emas (Golden Poison Dart Frog)
Amfibi kecil ini berasal dari hutan hujan Kolombia dan mengandung batrachotoxin, salah satu racun paling kuat di dunia.
Cukup dengan dua mikrogram saja—seukuran kepala jarum pentul—racunnya bisa membunuh 10 orang dewasa.
Katak ini tidak menggigit atau menyengat. Racun mereka tersimpan di kulit, jadi cukup dengan menyentuhnya saja bisa menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.
Sayangnya, deforestasi mengancam kelangsungan hidup mereka.
9. Lebah Madu Afrika (Africanized Honey Bee)
Dikenal juga sebagai "killer bee", lebah ini merupakan hasil persilangan antara lebah Afrika dan lebah lokal Brasil pada 1950-an. Tujuannya adalah untuk menciptakan lebah yang produktif, tetapi yang terjadi justru kebalikannya.
Lebah ini sangat agresif dan mudah terprovokasi oleh suara atau getaran. Mereka menyerang secara berkelompok dan mengejar target hingga beberapa kilometer.
Meski satu sengatan tidak mematikan, jumlah serangan massal bisa sangat fatal—terutama bagi mereka yang alergi.