Betalain diketahui memiliki sifat antiinflamasi dan detoksifikasi yang baik untuk hati.
Dengan mengonsumsi bit, tubuh dapat terbantu dalam proses pembuangan racun dan mendukung fungsi hati agar tetap optimal.
Bagi mereka yang ingin menjaga berat badan atau menjalani diet sehat buah bit juga patut dipertimbangkan.
Kandungan seratnya yang tinggi dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan memperlancar sistem pencernaan.
BACA JUGA:Cegah Asma dan Tingkatkan Kecerdasan Anak dengan Ikan Gabus
BACA JUGA:Atasi dan Cegah Anemia dengan Jengkol
Ditambah lagi, bit tergolong rendah kalori sehingga aman dikonsumsi dalam jumlah yang cukup banyak.
Kandungan folat dalam buah bit juga sangat baik bagi ibu hamil.
Folat berperan penting dalam perkembangan janin terutama dalam pembentukan tabung saraf.
Tak hanya itu mineral penting seperti zat besi, magnesium dan kalium yang ada dalam bit membantu menunjang kesehatan darah dan sistem saraf.
BACA JUGA:Santan Kelapa: Solusi Alami Mengatasi Rambut Rontok
BACA JUGA:Terapi Kanker Kini Minimal Invasif dan Bersifat Personal
Namun demikian, meskipun buah bit memiliki banyak manfaat konsumsinya tetap perlu diperhatikan.
Warna merah dari bit bisa menyebabkan urine atau feses berwarna kemerahan kondisi yang disebut beeturia.
Meskipun tidak berbahaya hal ini bisa mengejutkan bagi mereka yang belum terbiasa.
Dengan segala manfaatnya, buah bit layak menjadi bagian dari pola makan sehat masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Obati Penyakit Hernia dan Nyeri Tulang dengan Jarak Merah
BACA JUGA:Tak Hanya Menghitamkan Rambut, Daun Urang Aring Juga Bisa Mengobati Penyakit Kulit
Inovasi dalam pengolahan bit seperti dibuat menjadi jus segar, smoothie atau bahkan keripik sehat semakin memudahkan masyarakat untuk menikmati buah ini.
Melalui kampanye gaya hidup sehat dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya makanan alami, buah bit diyakini akan semakin populer di pasar domestik.
Bukan hanya sebagai tren sesaat tetapi sebagai bagian dari langkah menuju hidup yang lebih sehat dan bugar.*