KORANPALPOS.COM- Nama Evandra Florasta kini tengah jadi buah bibir pencinta sepak bola tanah air. Bukan tanpa alasan, gelandang bertahan Timnas Indonesia U-17 itu tampil luar biasa di ajang Piala Asia U-17 2025.
Meski berposisi sebagai pemain bertahan, Evandra justru memimpin daftar top skor sementara dengan tiga gol dari tiga laga fase grup.
Pemain berusia 16 tahun ini jadi motor permainan Garuda Muda. Ia tak hanya bertahan, tapi juga aktif memulai serangan, menciptakan peluang, hingga mencetak gol.
Gaya bermainnya yang dinamis kerap disandingkan dengan bintang Eropa seperti Tijjani Reijnders dari AC Milan atau Jude Bellingham di Real Madrid. Seorang gelandang bertahan yang punya naluri menyerang kuat? Ya, itulah Evandra!
BACA JUGA:Legenda Sepakbola Jerman Soroti Pemain Muda Indonesia : Ini Pesannya untuk Timnas U-17 !
BACA JUGA:PR Timnas Indonesia U-17 Jelang Perempat Final Piala Asia U-17 Lawan Korea Utara
Setiap langkahnya kini jadi sorotan. Kamera televisi, media, hingga mata para penggemar menyoroti setiap gerakannya. Sebuah pujian besar, sekaligus beban yang tak ringan bagi anak muda seusianya.
Namun, di balik sorotan itu, ada sosok yang ingin menjaga keseimbangan emosi publik: orang tua Evandra. Sang ayah, Oktamus Silvester, dan ibunda, Faridha Mariana, meminta publik untuk bijak dalam menyikapi penampilan anak mereka.
"Kita harus dukung, bukan hanya saat menang dan tampil bagus. Tapi juga saat kalah dan melakukan kesalahan," ujar Oktamus, yang juga seorang prajurit TNI.
Ia mengingatkan bahwa Evandra masih remaja, dan semangatnya bisa tumbuh ataupun hancur karena komentar publik.
BACA JUGA:Ri Kang-rim & Kim Jong-suk, Dua Supersub Korea Utara U-17 Siap Repotkan Timnas Indonesia U-17
BACA JUGA:Babak Belur di St. James' Park! MU Dipermalukan Newcastle 4-1
Ibunya pun mengingatkan pengalaman pahit Evandra saat Piala AFF U-16 2024, ketika kesalahan di lapangan berujung komentar negatif di media sosial. Sebuah pelajaran bahwa pujian dan kritik harus ditempatkan secara bijak.
Di balik nama unik "Evandra Florasta", tersimpan kisah identitas dan semangat juang. Nama itu merupakan gabungan dari "Flores", tanah asal keluarga Oktamus, dan "Rasta", sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya musik reggae, termasuk Bob Marley yang sangat dikagumi di wilayah NTT. Nama itu kini bukan hanya identitas, tapi juga simbol harapan dan kebanggaan.
Evandra memulai karier dari bawah. Latihan otodidak, lalu masuk akademi Bhayangkara FC, hingga kini menjadi kapten Timnas U-17 Indonesia.