“Terlebih anak-anak, mereka sangat rentan terhadap kecelakaan seperti ini. Kami minta para orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anak, terutama di lokasi-lokasi yang berbahaya seperti sungai,” kata Januar.
Ia menjelaskan bahwa Sungai Ogan memiliki arus yang bervariasi, dan di beberapa titik memiliki kedalaman ekstrem.
“Saat cuaca sedang tidak bersahabat, kondisi arus bisa berubah sangat cepat. Ini yang membuatnya sangat berbahaya, bahkan bagi orang dewasa,” tambahnya.
Selain imbauan keselamatan, pihak BPBD juga sedang mempertimbangkan pemasangan rambu-rambu peringatan dan larangan mandi di titik-titik rawan, termasuk di lokasi tenggelamnya Pardinata.
Koordinasi antarinstansi terus dilakukan untuk memastikan setiap upaya pencarian berjalan efektif dan terorganisir.
Basarnas sebagai salah satu leading sector dalam operasi SAR ini, turut menyediakan peralatan pendeteksi dan navigasi untuk membantu pencarian di air.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang, Hery Marantika, dalam keterangannya mengatakan bahwa pencarian akan terus dilakukan selama tujuh hari sesuai SOP.
Jika hingga hari ketujuh korban belum ditemukan, maka akan dilakukan evaluasi lanjutan bersama keluarga.
“Kami bekerja siang malam, dan tidak akan menyerah sebelum korban ditemukan,” tegasnya.
Peristiwa tenggelamnya anak di sungai bukan kali ini saja terjadi di wilayah Sumatera Selatan, khususnya di sekitar aliran Sungai Ogan.
Dalam dua tahun terakhir, beberapa kasus serupa tercatat di Kabupaten OKU dan OKU Timur, sebagian besar melibatkan anak-anak yang mandi atau bermain tanpa pengawasan orang dewasa.
Kondisi ini memunculkan keprihatinan dari berbagai pihak, dan mendorong perlunya edukasi keselamatan sejak dini kepada anak-anak.
Pemerintah daerah juga diimbau untuk lebih gencar melakukan sosialisasi bahaya bermain di sungai serta pentingnya pengawasan keluarga.
Menurut catatan BPBD OKU, sebagian besar kasus tenggelam terjadi di musim penghujan, ketika volume dan arus air meningkat secara drastis.
“Pencegahan lebih penting daripada penanganan. Edukasi kepada masyarakat sangat kami harapkan bisa mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ujar Januar Efendi.
Pencarian terhadap Pardinata masih terus berlangsung, dengan harapan korban dapat segera ditemukan dan keluarga bisa mendapatkan kepastian.