BATURAJA - Harga getah karet di Kabupaten OKU sejak sepekan ini cenderung stabil dikisaran Rp9.500 hingga Rp9.700 perkilogram.
Kondisi ini tentu saja membuat petani sedikit pusing, karena harga jualnya dibawah harga beras yang saat ini sudah rata-rata mencapai Rp14 ribu perkg.
"Bagaimana tidak pusing, saat ini harga getah karet jauh dibawah harga beras. Idealnya harga getah karet itu dikisaran Rp15 ribu perkg," kata Dayat, petani karet asal Lubuk Raja, Kabupaten OKU, Minggu 14 Januari 2024.
Sementara Yandri, petani karet asal Desa Tungku Jaya justru mengaku merasa bersyukur harga getah karet stabil dikisaran Rp9.500 hingga Rp9.700 perkg.
BACA JUGA:Anggota DPRD Muraenim Bantu Korban Banjir Benakat
BACA JUGA:220 Santri TPA Angkatan I se-Kecamatan Tanjung Agung dan Panang Enim Diwisuda
Karena kalau sampai turun lagi, maka bisa dipastikan para petani karet akan kembang kempis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Harapannya sih harganya bisa naik, namun bisa stabil seperti Ksekarang saja sudah lumayan. Sekarang ini kami tinggal fokus meningkatkan hasil produksi dan kualitas karet saja supaya harganya tidak jatuh lagi," tegasnya.
Sementara di Desa Lubuk Leban Kecamatan Sosoh Buay Rayap, getah karet dihargai Rp 9.400 per kg untuk jenis karet satu mingguan
“Naik dari harga Rp 8.600 perkilo, tapi sekarang belum dipanen, karena pengelolanya masih ada pekerjaan, ” ujar Beni, petani karet desa setempat.
BACA JUGA:Rumah Yuli di Desa Pagar Dewa yang Roboh Akibat Banjir Segara Dibangun Kembali
BACA JUGA:Sekolah Terkena Dampak di Muaraenim Banjir Diliburkan
Sedangkan di Desa Banuayu Kecamatan Lubuk Batang, harga getah karet justru turun. Sebelumnya, karet dihargai Rp 9.200 perkilo, sekarang turun menjadi Rp 8.000 perkilo.
“Ini harga karet yang ditimbang per dua Minggu, ” ujar Tamimi.
Meski demikian, Kades Banuayu ini menyebut, produksi getah dari lahan kebunnya masih bertahan. “Betahan kalu lah musim ujan ini. Setengah bulan bisa 30 ton, ” tandasnya. (len)