Beberapa contoh bekal sehat yang dapat dibawa saat mudik meliputi:
BACA JUGA:Obati Jerawat dan Jaga Kesehatan Tulang dengan Pare
BACA JUGA:Atasi Kecanduan Rokok dan Hilangkan Mata Panda dengan Singkong Rebus
- Telur rebus
- Ikan goreng atau panggang
- Daging rendang yang tahan lama
- Lemper atau arem-arem yang diisi dengan ayam atau ikan
Piprim menjelaskan bahwa makanan berbasis protein hewani lebih baik karena dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, memperbaiki jaringan tubuh, memperkuat sistem imun anak, serta memberikan rasa kenyang yang lebih lama selama perjalanan.
"Jadi mohon pastikan untuk menghindari jajanan sembarangan, batasi konsumsi gula berlebih, dan lebih baik membawa makanan sehat dari rumah," tegasnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.
Bekerja sama dengan Litbang Kompas, hasil survei menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa puncak arus mudik Lebaran tahun 2025 diperkirakan terjadi pada 28 Maret, dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang.
Selain itu, penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA) diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas.
Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.
Dengan lonjakan jumlah pemudik yang signifikan, penting bagi orang tua untuk memastikan anak tetap sehat selama perjalanan dengan membawa bekal yang bergizi dan menghindari makanan tinggi gula serta karbohidrat cepat serap.
Dengan begitu, perjalanan mudik dapat berlangsung dengan nyaman dan aman bagi seluruh anggota keluarga. (ant)