Kolam Retensi Tak Lagi Mampu Tampung Air : Pemkot Palembang Memulai Normalisasi !

Selasa 11 Mar 2025 - 22:25 WIB
Reporter : Robiansyah
Editor : Dahlia

Ia menyarankan agar normalisasi dilakukan secara kontinu dan masuk dalam program rutin Pemkot Palembang agar efektivitasnya bisa bertahan dalam jangka panjang.

"Kita sering melihat normalisasi dilakukan ketika banjir sudah terjadi. Seharusnya ini menjadi program berkelanjutan, bukan sekadar solusi sesaat. Pemerintah harus memiliki strategi jangka panjang dalam pengelolaan kolam retensi agar kapasitasnya tetap optimal,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap kolam retensi yang sudah dinormalisasi agar tidak kembali mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan sampah.

“Normalisasi itu bukan hanya pengerukan sesaat, tapi harus ada sistem pemantauan dan perawatan rutin,” tegasnya.

Selain normalisasi, Taufik menilai bahwa pengelolaan tata ruang di Palembang harus lebih diperhatikan.

Menurutnya, alih fungsi lahan yang tidak terkontrol menjadi salah satu penyebab utama berkurangnya daerah resapan air, sehingga kolam retensi tidak mampu bekerja maksimal.

“Jika hanya mengandalkan normalisasi tanpa memperhatikan tata ruang, masalah banjir akan terus berulang. Pemerintah harus memastikan bahwa daerah resapan air tetap ada dan tidak seluruhnya dialihkan untuk pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kebersihan kolam retensi dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Peran masyarakat sangat penting. Jika kolam retensi sudah dinormalisasi tapi tetap menjadi tempat pembuangan sampah, usaha yang dilakukan pemerintah akan sia-sia,” tutupnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan segera menambah unit penyedot genangan air yang sering terjadi saat tingginya curah dan intensitas hujan.

Sekretaris Daerah Kota Palembang Aprizal Hasyim di Palembang, Selasa, mengatakan bahwa saat ini Kota Palembang sudah memiliki infrastruktur penanganan genangan banjir pada setiap titik yang sering terjadi genangan seperti di Kawasan Simpang Polda.

Namun, imbuh dia infrastruktur tersebut dianggap masih kurang sehingga segera menambah unit penyedot genangan air agar apabila terjadi genangan maka air akan lebih cepat surut.

Menurutnya bahwa Kota Palembang kini memasuki periode musim hujan sehingga terjadi genangan air yang cukup tinggi bahkan menyelimuti jalan setinggi 10-20 centimeter.

"Unit penyedot air kami tambah di semua kawasan yang apabila terjadi hujan deras maka akan tergenang air," katanya.

Sementara Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan bahwa Pemkot Palembang kini sedang mengeruk drainase guna mencegah banjir melalui program gotong royong bersama warga setiap Jumat.

Menurutnya dalam melakukan pengerukan tersebut, mulai dari kanal - kanal kecil di perkampungan hingga pinggir dan aliran sungai Musi semua dilakukan pembersihan secara gotong royong.

Kategori :