BPBD OKU Timur menyadari pentingnya langkah preventif untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Oleh karena itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan beberapa tindakan, di antaranya:
1. Pembersihan Saluran Air - Pengerukan sungai dan pembersihan drainase dilakukan secara berkala untuk mencegah penyumbatan aliran air.
2. Reforestasi dan Penanaman Pohon - Upaya penghijauan kembali daerah sekitar sungai dilakukan untuk memperkuat struktur tanah dan mengurangi risiko longsor serta erosi.
3. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur - Beberapa proyek perbaikan tanggul dan pembangunan saluran air tambahan sedang direncanakan untuk mempercepat aliran air ke sungai utama.
4. Edukasi Masyarakat - Kampanye kesadaran lingkungan terus dilakukan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai dan drainase.
BPBD juga berencana meningkatkan kerja sama dengan BMKG dalam penyediaan sistem peringatan dini yang lebih akurat, sehingga masyarakat dapat bersiap lebih awal sebelum terjadi bencana.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, BPBD OKU Timur berharap agar dampak banjir di masa mendatang dapat diminimalisir.
Masyarakat juga diimbau untuk terus berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mengikuti arahan dari pihak terkait.
"Bencana alam memang sulit dicegah sepenuhnya, tetapi dengan kesiapsiagaan dan kerja sama semua pihak, dampaknya bisa dikurangi. Kami berharap masyarakat selalu waspada dan berpartisipasi dalam upaya pencegahan," tutup Budi Widiyanto.
Dengan kondisi yang mulai berangsur pulih, aktivitas masyarakat di Desa Karang Jadi kini kembali normal.
Namun, kewaspadaan tetap diperlukan agar tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang lebih besar akibat banjir yang mungkin terjadi lagi di kemudian hari.