MBG dirancang sebagai program unggulan pemerintah daerah untuk meningkatkan gizi dan kesehatan siswa sekolah.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Bagikan Helm SNI kepada Pengendara
BACA JUGA:Penyidik Kejari Muba Geledah Kantor PT SMB : Ini Dugaan Kasusnya !
Program ini menyasar berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Sekolah-sekolah yang menerima program ini di antaranya TK Aulia, SD Negeri 5, 7, dan 8, SMP Negeri 1, SMA Negeri 1, serta MAN 1 Tebing Tinggi.
Total paket makanan yang didistribusikan pada hari pertama mencapai 3.088 paket, dengan menggunakan kemasan rantang stainless guna memastikan kebersihan dan keamanan makanan.
Pada hari pertama pelaksanaan, program ini berjalan lancar tanpa kendala.
“Pelaksanaan Launching Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini berlangsung hingga pukul 10.00 WIB dan terpantau dalam keadaan aman dan kondusif,” jelas Kapolres AKBP Abdul Aziz Septiadi.
Namun, pada hari kedua distribusi, muncul laporan dari sejumlah siswa yang mengalami keluhan kesehatan setelah menyantap makanan yang dibagikan dalam program tersebut.
Akibatnya, program MBG di Empat Lawang untuk sementara dihentikan guna dilakukan evaluasi lebih lanjut.
Pihak kepolisian bersama Dinas Kesehatan dan instansi terkait kini sedang melakukan investigasi lebih mendalam.
Penyelidikan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab pasti dari dugaan keracunan makanan yang dialami oleh para siswa.
Dinas Kesehatan juga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium guna mengetahui apakah ada kontaminasi bakteri atau zat berbahaya lainnya dalam makanan tersebut.
Sementara itu, Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri, menyatakan bahwa pihaknya akan bertindak tegas jika ditemukan adanya kelalaian dalam penyediaan makanan bergizi untuk siswa.
“Jika terbukti ada unsur kelalaian dari penyedia makanan, maka kami akan mengevaluasi kontrak kerja sama mereka. Kami tidak ingin program yang bertujuan baik ini malah membahayakan kesehatan anak-anak kita,” tegas Fauzan.
Selain itu, Fauzan juga memastikan bahwa ke depannya, pengawasan terhadap kualitas makanan akan diperketat.
“Kami akan meminta Dinas Kesehatan untuk rutin melakukan inspeksi sebelum makanan didistribusikan ke sekolah-sekolah. Setiap pihak yang bertanggung jawab dalam program ini harus memastikan bahwa makanan yang diberikan benar-benar layak konsumsi,” tambahnya.