Proses pembuatannya cukup mudah, tetapi membutuhkan teknik khusus agar hasilnya renyah dan tidak mudah melempem.
BACA JUGA:Keberagaman dan Keunikan Jajanan Nabati yang Menggoda Selera
BACA JUGA:Tahu Cabai Garam : Camilan Gurih Pedas yang Kian Populer di Indonesia
Adonan tepung beras yang telah dicampur dengan bumbu dicetak tipis-tipis di tepi wajan berisi minyak panas.
Setelah itu, peyek digoreng hingga berwarna keemasan dan teksturnya benar-benar renyah.
Dengan tingginya permintaan terhadap makanan ringan tradisional, peyek kacang memiliki potensi bisnis yang menjanjikan.
Banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang mengembangkan usaha peyek dengan berbagai inovasi, seperti peyek dengan rasa pedas, peyek keju, hingga peyek berbahan dasar tepung mocaf (tepung singkong) untuk variasi gluten-free.
Tak hanya dijual di pasar tradisional, peyek kacang kini juga merambah ke toko online dan supermarket modern.
Kemasan yang lebih menarik dan daya tahan peyek yang lama membuat camilan ini menjadi produk yang cocok untuk oleh-oleh khas daerah.
Di berbagai daerah di Indonesia, peyek memiliki peran penting dalam berbagai tradisi dan acara keluarga.
Misalnya, dalam acara kenduri atau selamatan, peyek sering menjadi bagian dari sajian yang diberikan kepada para tamu.
Selain itu, peyek kacang juga menjadi camilan favorit saat lebaran, di mana masyarakat menyajikannya sebagai pendamping ketupat dan opor ayam.
Meskipun terkesan sederhana, peyek kacang adalah contoh nyata bagaimana makanan tradisional dapat bertahan dan berkembang di tengah gempuran makanan modern.
Dengan inovasi dan kreativitas, camilan ini terus eksis dan bahkan semakin diminati oleh berbagai kalangan, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Peyek kacang adalah bukti bahwa kuliner tradisional tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.
Dengan cita rasa gurih dan tekstur renyahnya, camilan ini terus dicintai lintas generasi.