Permintaan emas yang terus meningkat, baik untuk perhiasan, industri, maupun investasi, turut mendorong kenaikan harga logam mulia ini.
4. Inflasi yang Meningkat
Ketika inflasi meningkat, banyak orang memilih emas sebagai alat lindung nilai untuk mempertahankan nilai kekayaan mereka. Hal ini mendorong permintaan emas dan menaikkan harganya.
Berdasarkan tren yang terjadi, banyak analis memperkirakan bahwa harga emas masih berpotensi meningkat dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini mengingat faktor-faktor global yang mempengaruhi harga emas belum menunjukkan tanda-tanda stabil.
Ekonom dari Universitas Sriwijaya, Dr. Ahmad Ridwan, mengatakan bahwa kenaikan harga emas saat ini adalah fenomena yang bisa terjadi dalam siklus ekonomi. "Harga emas memang cenderung mengalami kenaikan dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu. Banyak investor mengalihkan dananya ke emas karena dianggap lebih aman daripada instrumen investasi lainnya," jelasnya.
Namun, Ahmad juga mengingatkan bahwa meskipun harga emas terus naik, ada kemungkinan penurunan harga di masa mendatang jika kondisi ekonomi global membaik. "Bagi yang ingin berinvestasi emas, sebaiknya memperhatikan tren pasar dan tidak terburu-buru menjual atau membeli tanpa perhitungan yang matang," tambahnya.
Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi emas di tengah harga yang terus naik, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Membeli Emas dalam Jumlah Kecil
Jika harga emas sedang tinggi, membeli dalam jumlah kecil dapat menjadi strategi yang lebih aman untuk menghindari risiko fluktuasi harga yang terlalu besar.
2. Memantau Tren Harga Secara Berkala
Mengikuti pergerakan harga emas dan berita ekonomi dapat membantu investor dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual emas.
3. Menjaga Emas sebagai Investasi Jangka Panjang
Bagi yang memiliki emas, menyimpannya dalam jangka panjang bisa menjadi pilihan yang lebih baik, mengingat harga emas cenderung meningkat dalam jangka waktu yang lebih panjang.
4. Memilih Emas Batangan daripada Perhiasan
Emas batangan biasanya memiliki harga jual kembali yang lebih tinggi dibandingkan perhiasan karena tidak dikenakan biaya pembuatan.
Lonjakan harga emas di Kabupaten OKU yang mencapai Rp9 juta per suku telah mengubah pola konsumsi masyarakat dalam bertransaksi emas. Banyak warga yang lebih memilih untuk menjual emas mereka guna mendapatkan keuntungan, sementara daya beli untuk emas baru mengalami penurunan.