Puluhan Aktivis dan Wartawan Desak Polres OKU Profesional Jalankan Tugas

Kamis 23 Jan 2025 - 19:38 WIB
Reporter : Eko Marleno
Editor : Isro Antoni

KORANPALPOS.COM - Puluhan aktivis dan wartawan di Kabupaten OKU menggelar aksi demo di Halaman Mapolres setempat, Kamis 23 Januari 2025 pagi.

Kedatangan massa itu adalah untuk mendesak agar Polres setempat profesional dalam menjalankan tugas, serta tidak tebang pilih mengungkap setiap kasus yang diadukan masyarakat.

"Berdasarkan catatan kami setidaknya ada tiga kasus menonjol yang telah diadukan ke Polres OKU, namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya. Bahkan ada satu kasus yang statusnya sudah di SP3 kan atau dihentikan penyelidikannya," sesal Antoni, koordinator aksi demo.

Kasus pertama adalah perihal penusukan oleh dua orang tak dikenal terhadap Ketua LSM RIB OKU, Leo Nardo yang juga menjabat sebagai Korcam Bertaji di Lubuk Batang. "Kasus ini mandek. Padahal tersangkanya sudah ada. Namun Polres tidak berani menangkapnya," beber Antoni.

BACA JUGA:Pemkab OKU Akan Lakukan Normalisasi Sungai Ogan

BACA JUGA:M Ali Qadri Kini Jabat Kasi Pidsus Kejari OKU

Kasus kedua adalah tentang aksi pemukulan yang dilakukan sekelompok warga di salah satu desa di Lubuk Batang terhadap tim kampanye Bertaji. "Pelakunya ada dan kasusnya jelas-jelas masuk ke ranah pidana, namun sampai sekarang tak ada kejelasan statusnya," sesal Antoni.

Sedangkan kasus ketiga terkait ulah sekelompok oknum yang mengatasnamakan lembaga pemantau pemilu yang nekat masuk ke dalam rumah Tim Kampanye Bertaji tanpa izin terlebih dahulu. "Khusus kasus yang satu ini di SP3 kan oleh penyidik. Padahal unsur pidananya ada," ungkap Antoni.

Senada dengan Antoni, Ketua LSM RIB OKU, Leo Nardo mengaku, kecewa dengan kinerja aparat Polres OKU yang dinilainya lamban dalam mengungkap kasus percobaan pembunuhan dan penganiayaan berat yang telah dialaminya. "Kalau didiamkan seperti ini terus, maka saya khawatir akan ada korban lagi yang berjatuhan," sesalnya.

Menurut Leo, pihaknya telah mengajukan nama orang yang diduga kuat menjadi pelaku di dalam aksi penusukan itu kepada penyidik Polres OKU. Bahkan laporan itu dilengkapi dengan bukti pengakuan tersangka terhadap semua aksi kejahatannya berikut siapa yang menyuruhnya.

BACA JUGA:Puluhan Ribu Hewan Ternak di OKU Berhasil Divaksin PMK

BACA JUGA:Dukung Swasembada Pangan : Pemkab Banyuasin dan Polres Gelar Penanaman Jagung Serentak

Namun sampai sekarang penyidik Polres OKU tidak melakukan tindakan apapun terhadap kasus tersebut. Bahkan terkesan jalan di tempat. "Jika tidak ada kejelasan seperti ini terus, maka kami akan melakukan aksi unjuk rasa lagi ke Mapolda Sumsel. Bahkan kalau perlu ke Mabes Polri," tandasnya. 

Sementara salah satu Tim Kuasa Hukum Paslon BERTAJI, Rahmat Hidayat yang menyempatkan diri ikut demo juga mendesak agar Polres OKU membuka lagi kasus di Desa Pusar yang saat ini statusnya sudah di SP3 kan penyidik Polres OKU. "Kasus ini ada unsur pidananya, jadi kami heran kenapa dihentikan penyidikannya," katanya.

Terpisah, Kabag Ops Polres OKU, Kompol Sulis menambahkan, pihaknya akan menampung seluruh aspirasi para aktivis dan wartawan tersebut, serta akan segera diteruskan ke bagian Reskrim guna ditindaklanjuti. (len)

Kategori :