Wamentan Kunjungi Ogan Ilir, Tekankan Harga Gabah Sesuai HPP untuk Sejahterakan Petani

Senin 13 Jan 2025 - 21:00 WIB
Reporter : Isro Antoni
Editor : Dahlia

OGANILIR, KORANPALPOS.COM – Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, B.Eng., MM., M.Ba., kembali melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ogan Ilir, Senin (13/1). 

Kunjungan ini dalam rangka menghadiri panen perdana di lokasi optimalisasi lahan (oplah) IP 200 padi di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan. Kehadirannya menjadi momentum penting untuk memberikan arahan terkait kebijakan harga pokok penjualan (HPP) gabah dan upaya peningkatan kesejahteraan petani.

Dalam sambutannya, Sudaryono menyoroti bahwa Sumatera Selatan memiliki HPP gabah paling rendah dibandingkan daerah lain di Indonesia.

 "Tolonglah jangan jadi Rp5.300 sekilo. HPP gabah yang ditentukan oleh Presiden itu Rp6.500 per kg. Kalaupun ada turun-turun, jangan jauh dari Rp6.500," tegasnya.

BACA JUGA:Penuhi Kebutuhan Pangan Secara Mandiri : Muara Enim Dukung Swasembada Pangan 2027

BACA JUGA:Viral! Baru Sebulan, Pengaspalan di Desa Pulau Semambu Ogan Ilir Retak dan Hancur, Ini Kata Kadin PUPR

Ia juga meminta sinergi dari berbagai pihak, seperti Dinas Pertanian, TNI, dan Polri, untuk mengawasi tengkulak yang membeli gabah di bawah harga yang ditentukan. 

"Kalau ada yang membeli di bawah HPP, tengkulaknya dipanggil. Tidak boleh dia untung sendiri," tambah Sudaryono.

Optimalisasi lahan rawa di Sumatera Selatan yang sebelumnya hanya memungkinkan satu kali panen dalam setahun kini telah berhasil ditingkatkan menjadi dua kali panen. Namun, Sudaryono menyoroti tantangan utama, yaitu rendahnya harga gabah yang diterima petani.

"Harga gabah di Sumsel dilaporkan hanya Rp5.400, jauh dari target Rp6.500. Sayang sekali, kita sudah bekerja keras, anggaran besar sudah dikeluarkan, semua pihak termasuk tentara dan polisi ikut bekerja, tapi begitu panen, harganya jatuh," ungkapnya.

BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Imlek : Hotel BIL Baturaja Tawarkan Berbagai Promo !

Sudaryono menegaskan bahwa permasalahan ini menyangkut hajat hidup petani yang harus menjadi prioritas. "Ini perintah presiden. Mulai tanggal 15 Januari 2025, Bulog akan membeli gabah petani dengan harga sesuai peraturan presiden. Tidak ada alasan untuk melanggar," katanya dengan tegas.

Lebih lanjut, Sudaryono menyampaikan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan impor beras, gula, garam, dan jagung pada tahun ini. Keputusan ini diambil untuk mendorong kemandirian pangan nasional. "Presiden sudah jelas, tahun ini tidak ada impor. Fokus kita adalah meningkatkan produksi dalam negeri," ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa mulai tahun ini, pemerintah akan memprioritaskan program pemberian makanan bergizi kepada anak-anak. "Anggaran sudah disiapkan untuk 17 juta dari 83 juta anak mendapatkan makanan bergizi gratis. Ini langkah awal menuju kesejahteraan rakyat," jelasnya.

Dengan kebijakan HPP yang sesuai, Sudaryono berharap petani semakin semangat menanam padi dan produksi beras dalam negeri terus meningkat. "Kalau harga gabah bagus, petani untung, mereka pasti lebih semangat menanam. Kita tidak perlu lagi tergantung pada impor," harapnya.

Kategori :