KORANPALPOS.COM - Setelah 15 tahun masih menggunakan tarif lama, akhirnya PDAM Lematang Enim berencana akan melakukan penyesuaian tarif baru untuk meningkatkan kinerja operasional dan menekan kerugian akibat meningkatnya biaya operasional setiap tahunnya.
Hal tersebut diungkapkan Dirut PDAM Lematang Enim Sartono SH didampingi Direktur Bidang Umum dan Keuangan Wahyuningsih SE dan Direktur Tekhnik Ir Subroto dalam kegiatan Konferensi Pers di aula Kantor PDAM Lematang Enim, Senin 13 Junuari 2025.
"Tarif baru ini baru rencana usulan ke Bupati Muara Enim. Mudah-mudahan bisa di setujui dalam rangka mendukung kehandalan PDAM Lematang Enim," ujar Sartono.
Menurut Sartono, saat ini, PDAM Lematang Enim menetapkan dasar tarif penjualan air dibagi dalam empat kelompok pelanggan yang tentu tarifnya bervariasi dari yang terendah Rp1.850 perkubik hingga tertinggi Rp10.750 perkubik.
BACA JUGA:Masyarakat OKU Diimbau Siaga Banjir dan Longsor
BACA JUGA:Bantu 6 Unit Solar Dryer Tingkatkan Produksi Kopi
Untuk tarif dasar Rumah Tangga yang paling dominan yakni sebesar Rp2.500 perkubik dan terus meningkat sesuai banyak tidaknya pemakaian air. Sedangkan untuk rencana usulan penyesuaian tarif air juga dibagi dalam empat kelompok pelanggan yang tentu tarifnya juga bervariasi dari yang terendah Rp6.727 perkubik hingga tertinggi Rp11.500 perkubik. Untuk tarif dasar Rumah Tangga yakni Rp6.727 perkubik.
"Tarif kita ini sejak tahun 2010, dan belum pernah disesuaikan. Padahal tarif listrik sudah berapa kali naik, harga obat-obatan seperti tawas dan menaikkan tingkat keasaman, dan material sudah jauh naiknya. Jika ingin surfive kita harus menyesuaikan minimal break event point (BEP)," jelas Sartono.
Saat ini, lanjut Sartono, PDAM Lematang Enim melayani pelanggan sekitar 41 ribu yang tersebar di 5 Cabang dan 11 Ibukota Kecamatan (IKK). Adapun kelima Cabang tersebut yakni Cabang Tanjung Enim, Muara Enim, Ujan Mas, Teluk Lubuk dan Gelumbang.
Sedangkan untuk Ibukota Kecamatan (IKK) ada 11 unit yang tersebar di Bedegung, Tanjung Agung, Pulau Panggung, Benakat, Gunung Megang, Penanggiran, Tebat Agung, Beringin, Lembak, Sungai Rotan dan Arisan Musi.
BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Imlek : Hotel BIL Baturaja Tawarkan Berbagai Promo !
Dengan luas dan banyaknya pelanggan tersebut tentu perlu dukungan finansial yang memadai dalam meningkatkan kinerja pelayanan baik SDM, Material, Operasional dan sebagainya.
Saat ini, kata dia, PDAM masih berusaha sendiri belum disubaidi oleh pemerintah untuk menutupi biaya operasional dengan melakukan efisiensi dan subsidi silang untuk operasional tetap berjalan.
Masih dikatakan Sartono, sebenarnya pada tahun 2023 yang lalu, kita sudah berupaya melakukan penyesuaian tarif, namun baru dua bulan berjalan ternyata bergejolak sehingga tarif penyesuaian terpaksa dibatalkan. Padahal untuk meningkatkan kinerja dan menutupi biaya operasional penyesuaian harga tidak bisa dihindarkan lagi.
Dengan adanya penyesuaian tarif tersebut PDAM tentu kualitas, kontinuitas, kwantitas untuk pelayanan akan meningkat seperti akan melakukan revitalisasi pipanisasi, perbaikan dan peremajaan material, penambahan SDM, dan sebagainya.