KORANPALPOS.COM- Setiap pergantian pelatih Timnas Indonesia selalu menyimpan cerita. Lima tahun lalu, Shin Tae-yong (STY) tiba dengan kontroversi. Banyak yang tak setuju, bahkan pendukung timnas menganggap Luis Milla lebih pantas memimpin Garuda.
Kala itu, STY diragukan, disebut pilihan murah, dan pesimistis menyelimuti pengangkatannya. Tapi siapa sangka, pria asal Korea Selatan ini justru membawa perubahan besar dalam sejarah sepakbola Indonesia.
Target pertamanya, lolos ke Piala Asia, sukses ia wujudkan. Tak hanya itu, STY mengubah wajah sepakbola Indonesia. Dari sekadar penonton, kini Timnas mampu bersaing di kancah Asia.
Lolos ke Piala Asia secara berturut-turut tanpa jalur tuan rumah menjadi bukti nyata kebangkitan Garuda. Tapi, cerita manis itu berakhir. STY harus pergi, dan Indonesia menyambut era baru di bawah pelatih anyar, Patrick Kluivert.
BACA JUGA:Red Sparks Ukir Sejarah Baru di V-League 2024/2025
BACA JUGA:Patrick Kluivert dan Total Football: Harapan Baru Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Namun, pola lama kembali terulang. bahkan pendukung timnas kembali meragukan keputusan PSSI. Sosok Kluivert dianggap tidak sepadan dengan STY.
Sebagian kecewa, sebagian lainnya pesimis. Komentar pedas pun mulai bermunculan, seperti deja vu lima tahun lalu saat STY pertama kali datang.
Patrick Kluivert dan Beban Berat Piala Dunia
Kluivert tidak datang dengan target kecil. PSSI menunjuk mantan striker legendaris Belanda ini untuk mewujudkan mimpi besar: lolos ke Piala Dunia 2026. Nama besar Kluivert sebagai pemain diharapkan mampu membawa gaya sepakbola menyerang yang lebih modern.
Tentu, tugas ini tidak mudah. Indonesia terakhir kali lolos ke Piala Dunia (dengan nama Hindia Belanda) pada 1938. Sejak itu, mimpi ini selalu gagal terwujud. Kini, Patrick Kluivert harus membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi nakhoda Timnas.
BACA JUGA:Langkah Putri KW Terhenti di Perempat Final Malaysia Open 2025
BACA JUGA:Sebut STY Pelatih yang Tak Terima Masukan
Apalagi, ia didukung dua asisten pelatih terbaik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas taktikal dan statistik permainan Garuda.
Optimisme yang Harus Dijaga