Lolos ke Piala Asia setelah absen bertahun-tahun.
Masuk ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang menjadi prestasi besar bagi sepak bola Indonesia.
Dinamika Internal yang Memicu Perpisahan
Namun, di balik keberhasilan itu, terdapat dinamika internal yang sulit dihindari. Perbedaan pandangan terkait kepemimpinan, komunikasi, dan strategi taktik menjadi pemicu utama perpisahan antara PSSI dan STY.
"STY telah memberikan banyak kontribusi untuk Timnas Indonesia. Tapi demi kebaikan tim, kami merasa keputusan ini harus diambil," tambah Arya.
BACA JUGA:Anthony Ginting Dikandaskan Kunlavut di Malaysia Open 2025
BACA JUGA:Arne Slot Akui Performa Tim Tidak Maksima
Keputusan ini tentunya bukan hanya soal hasil di lapangan, tetapi juga bagaimana membangun harmoni di dalam organisasi sepak bola Indonesia.
Masa Depan Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia
Pemecatan ini memunculkan pertanyaan besar: ke mana arah Shin Tae-yong selanjutnya? Dengan reputasinya yang semakin dikenal di Asia Tenggara, STY mungkin akan kembali ke liga-liga besar Asia atau bahkan Eropa.
Sementara itu, PSSI dihadapkan pada tantangan mencari pengganti yang mampu melanjutkan fondasi yang telah dibangun oleh STY. Patrick Kluivert, pelatih yang baru diangkat, membawa harapan besar dengan rekam jejaknya.
Pesan Arya untuk Shin Jae-won
Menutup pernyataannya, Arya Sinulingga mengajak Jae-won untuk berdialog langsung dengan ayahnya. "Saya yakin STY bisa menjelaskan semua keputusan yang diambil bersama kami di PSSI. Apa yang kami lakukan semata-mata demi kebaikan sepak bola Indonesia."
BACA JUGA:Terima Kasih Shin Tae-yong, Kluivert Janji Loloskan Indonesia!
BACA JUGA:Alex Pastoor: Asisten yang Lebih Jago dari Kluivert?l
Drama ini menjadi bukti bahwa sepak bola tidak hanya soal skor di papan, tetapi juga melibatkan emosi, keluarga, dan hubungan kompleks di balik layar.