Kandungan vitamin C dalam kedondong membantu memperkuat sistem imun, sehingga tubuh lebih tahan terhadap serangan penyakit seperti flu dan infeksi.
BACA JUGA:Daun Rosella Dapat Mengobati Batuk, Sakit Tenggorokan dan Batu Ginjal
BACA JUGA:Sayur Pakcoy: Superfood Hijau yang Kian Populer di Indonesia
Serat dalam kedondong membantu melancarkan proses pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
Konsumsi rutin buah ini juga dapat mencegah sembelit.
Indeks glikemik yang rendah membuat buah ini aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam jumlah yang wajar.
Seratnya juga membantu mengontrol kadar gula darah.
Vitamin C dalam kedondong berperan penting dalam produksi kolagen, yang menjaga elastisitas dan kelembapan kulit, serta membantu mencegah penuaan dini.
Antioksidan dalam kedondong membantu mengurangi stres oksidatif, yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung.
Buah kedondong dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, tergantung pada selera dan kebutuhan.
Berikut beberapa cara populer mengolah kedondong:
Dimakan Langsung: Kedondong segar dapat dimakan langsung setelah dikupas, biasanya dengan tambahan sedikit garam atau gula untuk menambah rasa.
Rujak: Buah ini sering menjadi bahan utama dalam rujak, makanan khas Indonesia yang terkenal dengan bumbu kacang pedas manis.
Jus Kedondong: Jus kedondong yang dicampur dengan gula atau madu menjadi minuman segar dan sehat.
Asinan: Dalam bentuk asinan, kedondong diasinkan dan diawetkan untuk dinikmati dengan cita rasa asam manis.
Manisan: Manisan kedondong menjadi salah satu camilan tradisional yang digemari banyak orang.