"Mayoritas pelaku perjalanan menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor sehingga sangat rentan menghadapi cuaca ekstrem dalam perjalanannya. Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan ekstra," katanya.
BMKG telah mempersiapkan berbagai langkah antisipatif untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem.
Informasi peringatan dini cuaca ekstrem akan disampaikan secara rutin setiap pekan, tiga hari sebelum kejadian, dan hingga tiga jam sebelum potensi cuaca buruk terjadi.
BACA JUGA:BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan November 2024-Februari 2025 : Waspadai Cuaca Ekstrem !
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 23 November 2024 : Hujan Tipis-tipis hingga Deras Mengguyuri Kota Besar !
Lebih lanjut, aplikasi BMKG Mobile telah diperbarui dengan fitur Digital Weather for Traffic (DWT), yang dirancang khusus untuk mendukung masyarakat dalam merencanakan perjalanan selama liburan.
"Pengguna dapat mengakses informasi cuaca di jalur mudik, termasuk cuaca rute darat, pelabuhan, bandar udara, hingga penyeberangan," tambah Dwikorita.
Layanan DWT juga memberikan informasi lengkap terkait peringatan dini, kondisi gelombang laut, hingga cuaca di lokasi destinasi wisata.
Dengan fitur ini, masyarakat dapat meminimalisir risiko akibat perubahan cuaca yang tiba-tiba.
BMKG mencatat beberapa wilayah yang diperkirakan mengalami curah hujan tinggi selama liburan Nataru. Di antaranya:
1. Sumatera bagian selatan termasuk Lampung dan Sumatera Selatan.
2. Jawa bagian barat dan tengah, seperti Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
3. Kalimantan bagian tengah dan selatan.
4. Sulawesi bagian utara dan tengah.
5. Papua bagian utara.
Wilayah-wilayah ini berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang dan petir, yang dapat memicu banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.