Penurunan juga terlihat pada harga beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) yang dikelola Bulog, dengan penurunan tipis sebesar Rp10 menjadi Rp12.500 per kilogram.
Kondisi ini mengindikasikan perbedaan respons pasar terhadap program intervensi pemerintah melalui Bulog, dibandingkan dengan fluktuasi harga beras premium yang lebih dipengaruhi mekanisme pasar.
Selain beras, komoditas bawang merah dan bawang putih juga menunjukkan tren penurunan harga.
BACA JUGA:Harga Pangan 23 November 2024 : Cabai Rawit Merah Melonjak Jadi Rp40.430 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 22 November 2024 : Daging Sapi Turun ke Rp131.300 per Kilogram !
Harga bawang merah turun Rp190 atau 0,49 persen menjadi Rp38.790 per kilogram.
Sementara itu, bawang putih bonggol mengalami penurunan sebesar Rp220 atau 0,53 persen, menjadi Rp41.240 per kilogram.
Turunnya harga bawang ini menjadi kabar baik bagi konsumen, meskipun masih ada kekhawatiran terkait stabilitas pasokan menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Pada sektor protein hewani, kenaikan harga cukup signifikan terjadi pada daging sapi murni, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Daging sapi murni naik sebesar Rp2.200 atau 1,64 persen menjadi Rp136.670 per kilogram.
Sementara itu, harga daging ayam ras melonjak hingga Rp1.440 atau 3,95 persen menjadi Rp37.890 per kilogram.
Telur ayam ras mencatat kenaikan tertinggi di antara komoditas hewani lainnya, yakni sebesar 5,55 persen atau Rp1.570, menjadi Rp29.840 per kilogram.
Kenaikan ini sering kali dikaitkan dengan peningkatan permintaan akibat persiapan liburan serta biaya produksi yang cenderung meningkat.
Harga minyak goreng menunjukkan tren yang berbeda antara kemasan sederhana dan curah.
Minyak goreng kemasan sederhana mengalami kenaikan 1,30 persen atau Rp240 menjadi Rp18.750 per kilogram.
Sebaliknya, minyak goreng curah turun signifikan sebesar 4,59 persen atau Rp790, menjadi Rp16.410 per kilogram.