Penurunan ini memberikan ruang bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk menekan biaya produksi.
Harga jagung di tingkat peternak naik 5,85 persen atau Rp350 menjadi Rp6.330 per kg.
Kenaikan ini terutama dirasakan oleh peternak unggas yang bergantung pada jagung sebagai bahan pakan ternak. Selain itu, harga garam halus beryodium naik 1,90 persen atau Rp220 menjadi Rp11.780 per kg.
Harga ikan kembung mengalami kenaikan tajam sebesar 6,25 persen atau Rp2.310, menjadikan harga rata-rata nasional mencapai Rp39.280 per kg.
Begitu pula harga ikan bandeng yang naik 9,24 persen atau Rp3.090 menjadi Rp36.530 per kg.
Sebaliknya, harga ikan tongkol turun tipis 0,64 persen atau Rp200 menjadi Rp31.040 per kg.
Kenaikan harga ikan kembung dan bandeng disinyalir terkait dengan faktor cuaca buruk yang menghambat aktivitas penangkapan ikan di laut.
Fluktuasi harga yang terlihat pada berbagai komoditas pangan mencerminkan tantangan besar dalam menjaga stabilitas pasokan dan distribusi.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa pemerintah terus memantau perkembangan harga melalui Panel Harga Bapanas dan siap mengambil langkah strategis untuk menjaga kestabilan harga pangan.
“Kami akan memastikan distribusi pangan tetap lancar meskipun menghadapi tantangan cuaca. Selain itu, operasi pasar dan subsidi harga di daerah-daerah dengan lonjakan signifikan akan terus kami upayakan,” ujar Arief.
Menjelang akhir tahun, harga pangan sering kali menjadi perhatian utama karena meningkatnya permintaan untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru.
Pemerintah diharapkan mampu mengantisipasi lonjakan harga yang berpotensi terjadi, terutama pada komoditas seperti beras, telur, cabai, dan daging ayam.
Dengan langkah-langkah strategis seperti optimalisasi distribusi dan operasi pasar, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah diperlukan untuk memastikan stok pangan tetap stabil di semua wilayah Indonesia.
Harga pangan pada Jumat pagi menunjukkan tren campuran, dengan beberapa komoditas seperti beras dan bawang mengalami penurunan, sementara cabai rawit merah mencatat kenaikan signifikan.
Fluktuasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cuaca, distribusi, dan permintaan menjelang akhir tahun.