KORANPALPOS.COM - Tim SAR Palembang, Sumatera Selatan, hingga Kamis (28/11), terus melakukan pencarian terhadap seorang pelajar SMK yang hanyut saat mandi bersama temannya di Air Terjun Grand Canyon Pulau Pinang, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Kejadian ini bermula pada Rabu (27/11) sekitar pukul 10.45 WIB.
Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin dalam laporan resminya mengungkapkan, pihaknya menerima informasi mengenai kejadian tersebut pada sekitar pukul 18.00 WIB, Rabu malam. Begitu menerima laporan, Raymond langsung memerintahkan satu tim rescue yang berada di Pos SAR Pagar Alam untuk bergerak cepat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian.
Menurut keterangan, pada pagi hari itu korban bersama temannya pergi ke lokasi wisata Air Terjun Grand Canyon yang terletak di Desa Pulau Pinang, Kecamatan Pulau Pinang. Saat itu, cuaca turun hujan lebat yang menyebabkan arus air di sekitar air terjun menjadi sangat deras. Korban yang sedang mandi di sekitaran air terjun tiba-tiba terbawa arus dan hanyut.
"Saat itu, cuaca sangat buruk, hujan deras mengguyur daerah tersebut, menyebabkan arus air menjadi sangat kuat. Korban hanyut terbawa arus dan hingga saat ini belum ditemukan," kata Raymond.
Tim SAR Palembang yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan berbagai metode. Pada hari kedua pencarian, tim SAR sudah melakukan berbagai upaya untuk menemukan korban.
Raymond menjelaskan bahwa pencarian dilakukan dengan teknik visual dan scouting, yakni menyusuri aliran air terjun sejauh tiga kilometer ke arah timur laut. Selain itu, tim juga melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat di sepanjang pesisir aliran air terjun untuk mencari tahu jika ada yang melihat atau menemukan korban.
"Pencarian sudah kami lakukan sejak semalam, dan hari ini adalah hari kedua pencarian. Kami melakukan asesmen awal dan bekerja sama dengan tim SAR gabungan untuk mencari korban," lanjut Raymond.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi ini meliputi Kantor SAR Palembang, Pos SAR Pagar Alam, TNI/Polri, Polsek Pulau Pinang, BPBD Lahat, serta masyarakat setempat yang turut membantu proses pencarian.
Raymond berharap tim SAR dapat segera menemukan korban dan meminta masyarakat untuk terus waspada terhadap potensi bahaya di kawasan wisata alam yang memiliki aliran air deras, terutama saat cuaca buruk. Ia juga mengimbau pengunjung untuk lebih berhati-hati saat berkunjung ke objek wisata air terjun.
Meskipun telah dilakukan pencarian intensif selama dua hari, proses pencarian korban tetap menghadapi tantangan. Aliran air yang deras dan medan yang cukup sulit membuat tim SAR harus bekerja lebih ekstra. Namun, dengan dukungan berbagai pihak dan sinergi yang terjalin antara tim SAR dan masyarakat, upaya pencarian terus berlanjut.
"Semoga dalam waktu dekat kami dapat menemukan korban, dan kami akan terus mengupayakan segala cara untuk mencari dan menyelamatkan korban," tutup Raymond.
Pencarian ini terus berlangsung, dengan harapan agar korban segera ditemukan dalam keadaan selamat. (abu)